Bapak/Ibu dan Saudara/Saudari
Dan seluruh warga RT 05 yang saya hormati,
Assalamu alaikum Wr. Wb.,
Pertama-tama marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga pada malam hari ini kita dapat melaksanakan acara ini.
Ada dua hal yang kita acarakan dalam malam ini. Pertama adalah peringatan Hari Kemerdekaan Ke-64 Republik Indonesia tercinta, yang besok pagi akan diperingati oleh seluruh bangsa dan rakyat Indonesia, baik yang tinggal di dalam maupun di luar negeri. Kedua adalah menyongsong datangnya Bulan Ramadhan 1430 H, yang dalam beberapa hari lagi kita masuki. Kedua hal ini menjadi sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, baik dalam skala nasional maupun sampai ke skala ke-RT-an.
Bapak/Ibu dan Saudara/Saudari yang saya hormati,
Acara seperti ini sebenarnya memang merupakan inti atau hakikat kehidupan kita sebagai manusia, baik sebagai mahluk individual, sosial, apalagi sebagai mahluk religius. Inti kehidupan kita adalah ‘kebersamaan’. Tanpa kebersamaan, kehidupan ini sebenarnya tidak ada artinya. Ketika Mbah Surip ditanya orang asing tentang apa makna “Tak Gendhong-Gendhong” maka beliau menjawab bahwa makna sebenarnya adalah kebersamaan itu. What is the meaning of ‘tak gedhong-gendhong’? Mbah Surip menjawab dengan tegas ‘togatherness’. Itulah sebabnya, pentingnya kegiatan seperti ini tidak lain dan tidak bukan adalah dalam rangka memupuk kebersamaan ini.
Negeri ini didirikan oleh para pejuang kemerdekaan tidak lain adalah dengan semangat kebersamaan ini. Tanpa kebersamaan, tidak mungkin penjajah dapat kita enyahkan dari bumi pertiwi Indonesia. Itulah sebabnya maka motto yang tertulis dalam lambang Negara Garuda Pancasila juga bermakna kebersamaan, yaitu Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya Berbeda Itu, Satu Itu, atau secara sederhana mempunyai makna “berbeda-beda tetapi tetap satu juga”.
Kebersamaan juga menjadi penting ketika kita menghadapi musuh bersama, yakni terorisme yang terjadi di mana-mana. Tapa kebersamaan, tidak mungkin kita akan dapat menghadapinya, apalagi menumpas sampai ke akar-akarnya. RT dan RW ternyata menjadi tempat pertama persembunyian para teroris. Oleh karena itu, marilah kita tingkatkan rasama kebersamaan di antara warga RT 05 ini, untuk menjaga keamanan dan selanjutnya mudah-mudahan dapat meningkatkan kesejahteraan warganya. Amin.
Bapak/Ibu dan Saudara/Saudari yang saya hormati,
Hal kedua yang menjadi acara malam ini adalah persiapan kita untuk menyongsong datangnya Bulan Ramadhan 1430 H. Marilah kita menyambutnya bukan hanya dengan ucapan ”Ahlan ya Ramadhan” tetapi dengan kesiapan mental dan spiritual, karena sesungguhnya puasa dalam Bulan Ramadhan adalah jihad yang sebenarnya. Puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi lebih dari itu adalah menahan hawa nafsu kita.
Untuk menghadapi Bulan Puasa Ramadhan tahun ini, marilah kita saling bermaaf-maafan, dengan do’a dan harapan mudah-mudahan kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan lancar dan berjaya. Amin.
Billahitaufiq wal hidayah,
Wassalamu alaikum Wr. Wb.,
Ketua RT 05, Suparlan