Artikel

Komite Sekolah SD Cibeusi, Kabupaten Sumedang Pemegang Anugerah Rekor Muri Lagu Terbanyak Tentang Sekolahnya

244 views
11 Komentar

Oleh Suparlan *)

Pada tanggal 2 April 2008, saya telah menulis tentang Komite Sekolah SDN Cibeusi. Tanpa disengaja tanggal itu adalah tanggal hari kelahiran Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Ketika itu adalah hari ulang tahun Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah yang ke-6. Kali ini saya menulis lagi tentang Komite Sekolah SDN Cibeusi, ketika usia Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah telah menginjak ke-11 tahun. Ya, sudahlah. Waktu terus berlaku, dan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah di seluruh pelosok Indonesia belum lagi memiliki Dewan Pendidikan Nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tulisan tentang kehebatan Komite Sekolah SD Cibeusi saya tulis kembali entah untuk kesekian kalinya. Sayang sampai tulisan diunggah lagi di laman yang sama, yakni www.suparlan,com, tidak ada satu pun komentar dari pembaca. Padahal, tulisan lain tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah sering memperoleh banyak sekali respon dari pembaca. Oleh karena itu, tulisan tentang Komite Sekolah SDN CIbeusi saya unggah kembali. Bahkan kali ini tulisan ini saya kirimkan kepada Menteri Anies Baswedan. Mudah-mudahan berkenan, dan memperoleh respon positif dari beliau.

Tulisan pertama tentang Komite Sekolah SDN Cibeusi saya rangkai bak untaian puisi. Pada kalimat pertama tertulislah kata Luar biasa. Bahkan sungguh luar biasa, sebagai satu ekspresi kekagunan saya kepada kinerja Komite Sekolah SDN Cibeusi, Kabupaten Sumedang. Lima puluh empat lagu tentang sekolah SDN Cibeusi. Dijamin asli, dan bukan duplikasi. Bahkan sudah saya dengarkan lagu itu melalui MP3. Enak juga didengarkan. Itulah Paduan Suara anak-anak bangsa yang kini menjadi siswa di SDN Cibeusi.

Kali ini, malah saya ingin lagu-lagu sekolah itu dapat ditambah lagi dengan berbagai lagi tentang sekolah. Sekolah sebagai taman yang menyenangkan bagi anak-anak. Ini harapan Menteri Anies Baswedan tentang semua sekolah di negeri ini. Untuk ini, mantan Ketua Komite Sekolah SDN Cibeusi kini telah berhasil menggubah lagu sekolah unggulan, sekolah yang jujur, tentang UN CBT, termasuk tentang Dewan Pendidikan Nasional yang tidak kunjung lahir di negeri ini, dan entah apa lagi kreasinya.

Mudah-mudahan Paduan Suara SDN Cibeusi dapat tampil dalam acara di depan para pejabat yang mengurus pendidikan. Para siswa SDN Cibeusi mudah-mudahan dapat tampil dalam acara televise, misalnya dalam acara Hitam Putih, atau acara apa pun. Dengan demikian, para siswa yang semua pemangku kepentingan pendidikan di sekolah ini tergugah semangatnya untuk melahirkan generasi cerdas pada tahun emas Indonesia tercinta. Amin.

*) Laman: www.suparlan.com; surel: me@suparlan.com.

Depok, 7 Mei 2015.

Komite Sekolah SD Negeri Cibeusi
Artikel, Pendidikan 0 Comment

Oleh Suparlan *)

Pendidikan seni yang hakiki mengantarkan anak didik pada kecintaan terhadap Tuhan dan membangkitkan harapan untuk bertemu Tuhan yang Maha Indah
(QS Yunus, 10: 7 – 8)

Seni pada hakikatnya adalah manifestasi keindahan Tuhan, dan pendidikan seni adalah pendidikan untuk mengenal keindahan Tuhan
(H.Ayi Sobarna, S. Ag)

Luar biasa!!!!!. Dua kata yang sangat tepat untuk menyebutnya. Itulah Komite Sekolah SDN Cibeusi. Telah mengukir prestasi dalam bidang seni. Telah meraih anugerah rekor MURI. Katergori SD Negeri yang memiliki lagu tentang sekolah terbanyak. Berapa? Lima puluh empat lagu tentang sekolahnya. Dalam kurun waktu enam tahun, telah tercipta lima puluh empat lagu tentang sekolahnya. Dijamin ASLI DAN BUKAN DUPLIKASI. Sungguh luar biasa!!!!! SDN mana lagi di negeri ini yang mau mencobanya? Silahkan berusaha. Silahkan berlomba. Berlomba-lomba demi dan dalam kebajikan.
Tulisan ini sengaja digubah seperti madah. Ditulis dari dalam hati. Tentu dari mata yang membaca cerita dari bulletin Panutan edisi Selamat Datang Rekor MURI. Lalu menjadi sebuah ekspresi yang keluar dari hati nurani. Tulisan ini memang dirangkai seperti sebuah puisi. Sebuah rangkaian kata-kata penuh makna. Inilah penghargaan saya. Sebagai orang desa yang mencoba untuk menjadi perangkai kata. Mudah-mudahan ada manfaatnya bagi sesama. Insyaallah.

Sedikit Informasi Tentang Komite Sekolah

Soal nama. Di Jawa Barat memang dikenal Dewan Sekolah. Tidak mengapa. Karena Komite Sekolah adalah sebuah nama generik. Nama serupa tetapi satu jiwa. Wadah peran serta masyarakat untuk memajukan sekolah. Itulah DSCS. Dewan Sekolah SDN Cibeusi. Dadang Adnan Dahlan, B.Sc.F adalah ketuanya. Orang muda penuh karya. Iklas menjadi mitra sejajar kepala sekolah Ruhyana, S.Pd. Lagi-lagi, sungguh luar biasa!!!!!. Dukungan Komite Sekolah kepada sekolah telah melahirkan anugeran rekor MURI. Patut dikaji, patut dipelajari. Sinergi keluarga (home), sekolah (school), dan masyarakat (society) akan mampu menjadi tempat bermartabat untuk menemukan dan meningkatkan bakat, prestasi, dan sukses anak didik, bukan hanya di sekolah, tetapi dalam kehidupan [1]

Sedikit Tentang Musik

Tangisan bayi pertama ketika lahir di dunia adalah dapat dipandang sebagai sebuah musik pertama kehidupan. Tidak menangis? Ditepuklah dia. Inilah kehidupan nak, jelas sang bapak. Musik tanda kehidupan. Ketika ayah, ibu, kakek, atau nenek sedang menidurkan sang anak, maka mengalunlah lulllaby atau nyanyian sebelum tidur yang demikian merdu [2]. Tak lela, lela, lela, ledhung. Sebuah lagu pengantar tidur orang Jawa. Nina bobok, ohhh nina bobok. Adalah sebuah lagu pengantar tidur dalam Bahasa Indonesia. Pendek kata. Musik atau lagu adalah kehidupan. Musik bukan hanya mempengaruhi kecerdasan. Musik adalah kecerdasan itu sendiri. Howard Gardner menyebutkan delapan tipe kecerdasan manusia: (1) Spatial, (2) Language, (3) Interpersonal, (4) Music, (5) Naturalist, (6) Bodily Kinesthetics, (7) Intrapersonal, dan (8) Logic Mathematics. Akronim SLIM n BIL menjadi terkenal [3].

Lagu Sekolah

Mars SMP Trikora menjadi ”lagu kebangsaan” semua warga sekolah. Lagu itulah yang telah membuat jiwa menjadi membara. Bersemangat baja menggapai cita-cita mulia. Trikora nama SMP Munjungan. Pengukir watak budi nan mulia. Itu bait lagu yang telah mengukir jiwa penulis. Seorang anak desa yang alhamdulillah telah melanglang dunia. Dari Indonesia ke Amerika. Dari Eropa ke India. Dari Jepang, Korea, Cina, dan Australia. Mana bisa tanpa jiwa. Tanpa musik yang telah membakar jiwa?

Ketika menjadi kepala sekolah di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK), maka digubahlah Mars dan Hymne Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Dalam dua versi bahasa. Dalam Bahasa Indonesia sudahlah pasti. Dalam Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya haruslah dipelajari. Kita hidup di desa bernama dunia. Lagu sekolah dinyanyikan di setiap macam acara. Tutup Tahun Pelajaran tentulah bisa. Acara hari besar nasional sudahlah pasti. Anak bangga di atas pentas. Anak percaya bisa. Mengalunkan nada dan irama pengukir jiwa. Cinta orangtua, saudar, dan sesama. Cinta sekolah, almamater. Cinta guru dan kepala sekolahnya. Cinta bangsa dan negara. Itulah lagu sekolah.

Lima puluh lagu sekolah. Sungguh luar biasa!!!!!. Dari Bahasa Sunda sampai Bahasa Indonesia. Cerita tentang guru sampai dengan mata pelajarannya. Cerita sampai taman air mancur yang asri sampai dengan kebersihan WC-nya. Cerita dari pilkada sampai dengan shalat berjamaah di mushalla. Cerita dari ruang perpustakaan sampai dengan ruang kesenian. Cerita dari pesta Agustusan sampai dengan Ramadhan. Apa lagi? Masih banyak.

Cerita cari upacara bendera sampai penuntasan wajib belajar pendidikan dasar sembilah tahun. Dan masih banyak yang lainnya. Atau tidak percaya? Silahkah berkunjung ke sana. Studi banding ke SD Negeri Cibeusi tercinta. Meski penulis sendiri belum sempat ke sana. Insyaallah dapat mendengar suara merdu penciptanya. Suara merdu para siswanya. Ouih!!

Refleksi

Sebenarnya masih banyak yang masih ingin penulis ekspresikan. Acara lokakarya Dewan Pendidikan di Wisma Bahtera sudah akan dimulai. Penulis menjadi salah seorang penyaji. Mudah-mudahan informasi ini dapat menjadi motivasi bagi pembaca.

*) Website: www.suparlan.com; E-mail: me [at] suparlan [dot] com.
Cipayung, 2 April 2008.
————————————————————
[1] Ir Renani Pantjastuti, M.Si, Drs. Agus Haryanto, M.Ed, Drs. Suparlan, M.Ed, Yudhistira, S.Sos, M.Si. 2008. Komite Sekolah, Sejarah dan Prospeknya Di Masa Depan. Yogyakarta: Penerbit Hikayat.
[2] Arthur S Nalan,.Nyanyian dan Kecerdasan (Sebuah Pengantar Apresiasi Pertunjukan. Bulletin Panutan.
[3] Suparlan. 2004. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Yogyakarta: Penerbit Hikayat.

Tags: Komite Sekolah, lagu, muri

Related Articles

11 Komentar. Leave new

  • Salam kenal dari Rina mahasisiwa satra Arab UIN BANDUNG.selamat kepada SDN Cibeusi yang telah memenangkan Festival Fespara Laussi dan meraih kembali Rekor Muri sebagai sekolah yang mempunyai lagu terbanyak tentang sekolahnya, semoga menginspirasi sekolah lainnya sebagai salah satu upaya mneingkatkan semangat anak-anak dalam belajar.TERIMAKASIH

    Balas
  • Mumtaz bagi sekolah SDN Cibeusi, Jatinangor, Sumedang yang telah memenangkan Rekor MURI, dalam kategori SDN yang terbanyak memiliki lagu-lagu tersendiri tentang sekolahnya.
    Selaku pembaca artikel ini, saya merasakan artikel ini penuh dengan hal yang mengesankan. Tidak banyak sekolah yang memiliki lagu-lagu tersendiri tentang sekolahnya, hal ini terjadi hanya pada sekolah-sekolah yang memiliki semangat tinggi dalam meningkatkan pendidikan yang bernuansa menyenangkan yang bermediakan seni. Apalagi, dalam artikel ini disebutkan penciptaan lagu-lagu tersebut memiliki keterlibatan langsung dengan Komite Sekolah yang senantiasa ingin menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi para siswa. Dengan lagu-lagu tersebut tergambar suatu ikatan yang kuat antara pihak sekolah maupun dengan masyarakat sekitar untuk meningkatkan semangat anak-anak dalam belajar.
    Hal ini merupakan nilai positif yang patut dicontoh oleh berbagai sekolah lainnya, sebagai motivasi belajar bagi anak-anak.
    Mudah-mudahan SDN Cibeusi bisa melaksanakan Festival Fespara Laussi dan meraih kembali Rekor Muri sebagai sekolah yang mempunyai lagu terbanyak tentang sekolahnya, karena dengan begitu bisa menginspirasi sekolah lainnya sebagai salah satu upaya mneingkatkan semangat anak-anak dalam belajar.
    Salam Sukses dan Semangat untuk SDN Cibeusi… 🙂

    Balas
    • Terima kasih komentar Ibu. Masa lalu dan masa kini tak terpisahkan. Masa lalu menjadi pelajaran, masa kini menjadi harapan. Namun, jangan terlalu terpaku dengan masa lalu, dan jangan pula terbuai dengan masa kini. Karena kehidupan adalah kenyataan. Keberhasilan harus diusahakan, bukan hanya jatuh dari langit. Salam, Suparlan.

      Balas
  • salam kenal dari Orang Bekasi

    Balas
  • dadang adnan dahlan
    Senin, 18 Mei 2015 23:25:05

    Mengingat masa lalu adalah sesuatu yang mengasyikkan, dan tentu sebagian besar kesempatan itu tak kan terulang lagi. Lebih mengasyikkan apabila masa lalu itu tertera dalam bentuk tulisan atau visual lainnya. Adalah anak saya yang bungsu: Mekka ketika Rekor MURI SDN Cibeusi tercipta duduk di bangku kelas VI dan sempat dibimbing olah vokal dan olah gerak oleh Bu Risyani dan Bu Aloysia dari STSI Bandung atas restu Prof. Arthur S. Nalan (terima kasih Prof.). Tidak disangka enam tahun kemudian 2014, ketika hanya ada satu pilihan apakah mengikuti SBMPTN atau STSI (oleh karena waktu seleksinya bersamaan), anak saya ternyata memilih STSI (dan sekarang kuliah di Jurusan Televisi dan Film — mengasyikkan katanya). Terima kasih Bu Risyani, terima kasih Bu Aloysia yang telah sejak dini memperkenalkan seni (STSI) kepada ‘anak-anak’ saya di SDN Cibeusi.

    Balas
  • Subhanallah, adalah ucapan dan kesan pertama saat membaca artikel ini.

    Saya sebagai orang tua dari satu putra dan dua putri, sangat terkesan dengan prestasi yang diraih SDN Cibeusi.

    Dari yang saya baca melalui artikel ini dan artikel lain mengenai SDN Cibeusi, saya menangkap banyak sekali prestasi dan kegiatan-kegiatan sekolah ini yang lebih dari sekedar Sekolah Dasar yang biasa.

    Penyelengggaraan Festival Paduan Suara yang menyanyikan lagu-lagu SDN Cibeusi (Fespara Laussi) dan Penganugerahan Rekor MURI kepada SDN Cibeusi, Jatinangor, Sumedang, Jabar dan DSCS sebagai pemrakarsa, dalam kategori SDN yang terbanyak memiliki lagu-lagu tersendiri tentang sekolahnya, menunjukkan bahwa telah terjalin mesra antara SDN Cibeusi dengan Komite Sekolah, Masyarakat Sekitar, Murid, Guru, dan Sumber daya di sekitar Sekolah untuk bersama-sama ikut terlibat dalam memajukan pendidikan.

    Melalui lagu-lagu dan lirik-liriknya akan menanamkan serta menyatukan visi dan misi sekolah baik dari siswa siswi, guru, orang tua murid serta masyarakat sekitar. sehingga bisa menumbuhkan efek positif bagi pendengarnya.

    Berharap SDN Cibeusi bisa melaksanakan kembali Festival Fespara Laussi dan bisa berpotensi untuk meraih kembali Rekor Muri sebagai sekolah yang mempunyai lagu terbanyak mengenai sekolahnya, dan bisa menginspirasi sekolah lainnya untuk lebih berprestasi serta sadar akan potensi-potensi luar biasa disekitar sekolah.

    Salam dari Rembang …

    Balas
  • Selamat malam pak Suparlan ,,, membaca tulisan tentang SDN Cibeusi menggugah kenangan saya ketika tahun 2007-2008 turut serta di dalam proses penerimaan anugerah Rekor Muri untuk sekolah dasar yang memiliki lagu terbanyak tentang sekolah dan lingkungan sekitarnya. Lagu-lagu riang khas anak-anak antara lain tentang binatang, tumbuhan, kreativitas seni dan sportivitas dalam olah raga hingga panorama Jatinangor , lagu ttg keagungan Tuhan, serta ceritera kebersamaan murid dan guru masih terasa melekat di hati. Kerjasama pak Dadang Adnan Dahlan ketua Komite Sekolah merangkap pencipta lagu dengan pak Ruhyana kepala sekolah juga beberapa rekan seniman, guru-guru serta orang tua siswa adalah modal dasar untuk sebuah keberhasilan. Saya yakin cita-cita pak Adnan tentang Fespara LauSsi dapat tercapai. Semoga.

    Balas
  • dadang adnan dahlan
    Jumat, 8 Mei 2015 06:16:12

    Terima kasih artikelnya, memang Rekor MURI SDN Cibeusi tidak instan, diperlukan persiapan sekitar enam tahun, meski pada awal perjalanannya tidak dipersiapkan untuk itu, melainkan bagaimana agar kegiatan belajar menyenangkan melalui lagu-lagu sekolah. Suatu saat, ingin sekali terlaksana Fespara LauSsi (Festival Paduan Suara Lagu-Lagu SDN Cibeusi) — dan memungkinkan tercatat kembali di Rekor MURI.

    “Selamat Datang” Rekor MURI

    Lyrik : Dadang Adnan Dahlan
    Lagu : Supriatna Motekar

    Anda pasti tahu Rekor MURI
    Museum Rekor Dunia Indonesia
    Dambaan insan unik kreatif
    Domisili Semarang Jawa Tengah

    Mari kita mensyukuri bersama
    Cibeusi tercatat tinta (e)mas
    Sekolah Dasar Negeri pertama
    Dendangkan Mars, Hymne Komite Sekolah

    Ayo kita pertahankan bersama
    Cibeusi pemegang Rekor Muri
    Sekolah Dasar Negeri terbanyak
    Nyanyikan simfoni milik sendiri
    Fespara LauSsi bukan(lah) paparazzi
    Bukan pula bahasa Romawi
    Kreasi asli DSCS SDN Cibeusi
    (Raih kembali anugerah Rekor MURI)

    Reff.
    “Selamat datang” Rekor MURI
    Di Sekolah Dasar Negeri Cibeusi
    Rekor MURI senandungkan kreasi
    Jatinangor Sumedang berprestasi
    (Jawa Barat prestasina kahiji)
    Prestasiiiii ….

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Popular Posts

Other Posts

Puisi

Berbeda itu, Satu itu

BERBEDA ITU, SATU ITU   Oleh: Suparlan   Ketika negeri ini telah merdeka, Pada tanggal 17 Agustus 1945,…
Artikel

Lembaga Ad Hoc Pendidikan

***  Pendidikan adalah senjata terkuat yang bisa digunakan untuk mengubah dunia (Nelson Mandela, pejuang anti-apartheid dan politikus Afrika…