Artikel

Komite Sekolah SD Cibeusi, Kabupaten Sumedang Pemegang Anugerah Rekor Muri Lagu Terbanyak Tentang Sekolahnya

383 views
11 Komentar

Oleh Suparlan *)

Pada tanggal 2 April 2008, saya telah menulis tentang Komite Sekolah SDN Cibeusi. Tanpa disengaja tanggal itu adalah tanggal hari kelahiran Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Ketika itu adalah hari ulang tahun Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah yang ke-6. Kali ini saya menulis lagi tentang Komite Sekolah SDN Cibeusi, ketika usia Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah telah menginjak ke-11 tahun. Ya, sudahlah. Waktu terus berlaku, dan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah di seluruh pelosok Indonesia belum lagi memiliki Dewan Pendidikan Nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tulisan tentang kehebatan Komite Sekolah SD Cibeusi saya tulis kembali entah untuk kesekian kalinya. Sayang sampai tulisan diunggah lagi di laman yang sama, yakni www.suparlan,com, tidak ada satu pun komentar dari pembaca. Padahal, tulisan lain tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah sering memperoleh banyak sekali respon dari pembaca. Oleh karena itu, tulisan tentang Komite Sekolah SDN CIbeusi saya unggah kembali. Bahkan kali ini tulisan ini saya kirimkan kepada Menteri Anies Baswedan. Mudah-mudahan berkenan, dan memperoleh respon positif dari beliau.

Tulisan pertama tentang Komite Sekolah SDN Cibeusi saya rangkai bak untaian puisi. Pada kalimat pertama tertulislah kata Luar biasa. Bahkan sungguh luar biasa, sebagai satu ekspresi kekagunan saya kepada kinerja Komite Sekolah SDN Cibeusi, Kabupaten Sumedang. Lima puluh empat lagu tentang sekolah SDN Cibeusi. Dijamin asli, dan bukan duplikasi. Bahkan sudah saya dengarkan lagu itu melalui MP3. Enak juga didengarkan. Itulah Paduan Suara anak-anak bangsa yang kini menjadi siswa di SDN Cibeusi.

Kali ini, malah saya ingin lagu-lagu sekolah itu dapat ditambah lagi dengan berbagai lagi tentang sekolah. Sekolah sebagai taman yang menyenangkan bagi anak-anak. Ini harapan Menteri Anies Baswedan tentang semua sekolah di negeri ini. Untuk ini, mantan Ketua Komite Sekolah SDN Cibeusi kini telah berhasil menggubah lagu sekolah unggulan, sekolah yang jujur, tentang UN CBT, termasuk tentang Dewan Pendidikan Nasional yang tidak kunjung lahir di negeri ini, dan entah apa lagi kreasinya.

Mudah-mudahan Paduan Suara SDN Cibeusi dapat tampil dalam acara di depan para pejabat yang mengurus pendidikan. Para siswa SDN Cibeusi mudah-mudahan dapat tampil dalam acara televise, misalnya dalam acara Hitam Putih, atau acara apa pun. Dengan demikian, para siswa yang semua pemangku kepentingan pendidikan di sekolah ini tergugah semangatnya untuk melahirkan generasi cerdas pada tahun emas Indonesia tercinta. Amin.

*) Laman: www.suparlan.com; surel: me@suparlan.com.

Depok, 7 Mei 2015.

Komite Sekolah SD Negeri Cibeusi
Artikel, Pendidikan 0 Comment

Oleh Suparlan *)

Pendidikan seni yang hakiki mengantarkan anak didik pada kecintaan terhadap Tuhan dan membangkitkan harapan untuk bertemu Tuhan yang Maha Indah
(QS Yunus, 10: 7 – 8)

Seni pada hakikatnya adalah manifestasi keindahan Tuhan, dan pendidikan seni adalah pendidikan untuk mengenal keindahan Tuhan
(H.Ayi Sobarna, S. Ag)

Luar biasa!!!!!. Dua kata yang sangat tepat untuk menyebutnya. Itulah Komite Sekolah SDN Cibeusi. Telah mengukir prestasi dalam bidang seni. Telah meraih anugerah rekor MURI. Katergori SD Negeri yang memiliki lagu tentang sekolah terbanyak. Berapa? Lima puluh empat lagu tentang sekolahnya. Dalam kurun waktu enam tahun, telah tercipta lima puluh empat lagu tentang sekolahnya. Dijamin ASLI DAN BUKAN DUPLIKASI. Sungguh luar biasa!!!!! SDN mana lagi di negeri ini yang mau mencobanya? Silahkan berusaha. Silahkan berlomba. Berlomba-lomba demi dan dalam kebajikan.
Tulisan ini sengaja digubah seperti madah. Ditulis dari dalam hati. Tentu dari mata yang membaca cerita dari bulletin Panutan edisi Selamat Datang Rekor MURI. Lalu menjadi sebuah ekspresi yang keluar dari hati nurani. Tulisan ini memang dirangkai seperti sebuah puisi. Sebuah rangkaian kata-kata penuh makna. Inilah penghargaan saya. Sebagai orang desa yang mencoba untuk menjadi perangkai kata. Mudah-mudahan ada manfaatnya bagi sesama. Insyaallah.

Sedikit Informasi Tentang Komite Sekolah

Soal nama. Di Jawa Barat memang dikenal Dewan Sekolah. Tidak mengapa. Karena Komite Sekolah adalah sebuah nama generik. Nama serupa tetapi satu jiwa. Wadah peran serta masyarakat untuk memajukan sekolah. Itulah DSCS. Dewan Sekolah SDN Cibeusi. Dadang Adnan Dahlan, B.Sc.F adalah ketuanya. Orang muda penuh karya. Iklas menjadi mitra sejajar kepala sekolah Ruhyana, S.Pd. Lagi-lagi, sungguh luar biasa!!!!!. Dukungan Komite Sekolah kepada sekolah telah melahirkan anugeran rekor MURI. Patut dikaji, patut dipelajari. Sinergi keluarga (home), sekolah (school), dan masyarakat (society) akan mampu menjadi tempat bermartabat untuk menemukan dan meningkatkan bakat, prestasi, dan sukses anak didik, bukan hanya di sekolah, tetapi dalam kehidupan [1]

Sedikit Tentang Musik

Tangisan bayi pertama ketika lahir di dunia adalah dapat dipandang sebagai sebuah musik pertama kehidupan. Tidak menangis? Ditepuklah dia. Inilah kehidupan nak, jelas sang bapak. Musik tanda kehidupan. Ketika ayah, ibu, kakek, atau nenek sedang menidurkan sang anak, maka mengalunlah lulllaby atau nyanyian sebelum tidur yang demikian merdu [2]. Tak lela, lela, lela, ledhung. Sebuah lagu pengantar tidur orang Jawa. Nina bobok, ohhh nina bobok. Adalah sebuah lagu pengantar tidur dalam Bahasa Indonesia. Pendek kata. Musik atau lagu adalah kehidupan. Musik bukan hanya mempengaruhi kecerdasan. Musik adalah kecerdasan itu sendiri. Howard Gardner menyebutkan delapan tipe kecerdasan manusia: (1) Spatial, (2) Language, (3) Interpersonal, (4) Music, (5) Naturalist, (6) Bodily Kinesthetics, (7) Intrapersonal, dan (8) Logic Mathematics. Akronim SLIM n BIL menjadi terkenal [3].

Lagu Sekolah

Mars SMP Trikora menjadi ”lagu kebangsaan” semua warga sekolah. Lagu itulah yang telah membuat jiwa menjadi membara. Bersemangat baja menggapai cita-cita mulia. Trikora nama SMP Munjungan. Pengukir watak budi nan mulia. Itu bait lagu yang telah mengukir jiwa penulis. Seorang anak desa yang alhamdulillah telah melanglang dunia. Dari Indonesia ke Amerika. Dari Eropa ke India. Dari Jepang, Korea, Cina, dan Australia. Mana bisa tanpa jiwa. Tanpa musik yang telah membakar jiwa?

Ketika menjadi kepala sekolah di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK), maka digubahlah Mars dan Hymne Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Dalam dua versi bahasa. Dalam Bahasa Indonesia sudahlah pasti. Dalam Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya haruslah dipelajari. Kita hidup di desa bernama dunia. Lagu sekolah dinyanyikan di setiap macam acara. Tutup Tahun Pelajaran tentulah bisa. Acara hari besar nasional sudahlah pasti. Anak bangga di atas pentas. Anak percaya bisa. Mengalunkan nada dan irama pengukir jiwa. Cinta orangtua, saudar, dan sesama. Cinta sekolah, almamater. Cinta guru dan kepala sekolahnya. Cinta bangsa dan negara. Itulah lagu sekolah.

Lima puluh lagu sekolah. Sungguh luar biasa!!!!!. Dari Bahasa Sunda sampai Bahasa Indonesia. Cerita tentang guru sampai dengan mata pelajarannya. Cerita sampai taman air mancur yang asri sampai dengan kebersihan WC-nya. Cerita dari pilkada sampai dengan shalat berjamaah di mushalla. Cerita dari ruang perpustakaan sampai dengan ruang kesenian. Cerita dari pesta Agustusan sampai dengan Ramadhan. Apa lagi? Masih banyak.

Cerita cari upacara bendera sampai penuntasan wajib belajar pendidikan dasar sembilah tahun. Dan masih banyak yang lainnya. Atau tidak percaya? Silahkah berkunjung ke sana. Studi banding ke SD Negeri Cibeusi tercinta. Meski penulis sendiri belum sempat ke sana. Insyaallah dapat mendengar suara merdu penciptanya. Suara merdu para siswanya. Ouih!!

Refleksi

Sebenarnya masih banyak yang masih ingin penulis ekspresikan. Acara lokakarya Dewan Pendidikan di Wisma Bahtera sudah akan dimulai. Penulis menjadi salah seorang penyaji. Mudah-mudahan informasi ini dapat menjadi motivasi bagi pembaca.

*) Website: www.suparlan.com; E-mail: me [at] suparlan [dot] com.
Cipayung, 2 April 2008.
————————————————————
[1] Ir Renani Pantjastuti, M.Si, Drs. Agus Haryanto, M.Ed, Drs. Suparlan, M.Ed, Yudhistira, S.Sos, M.Si. 2008. Komite Sekolah, Sejarah dan Prospeknya Di Masa Depan. Yogyakarta: Penerbit Hikayat.
[2] Arthur S Nalan,.Nyanyian dan Kecerdasan (Sebuah Pengantar Apresiasi Pertunjukan. Bulletin Panutan.
[3] Suparlan. 2004. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Yogyakarta: Penerbit Hikayat.

Tags: Komite Sekolah, lagu, muri

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Popular Posts

Other Posts

Artikel, Dunia Islam

Kultum 2: Amal

1. Puasa hari pertama tahun 2014 ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Muhammad Nuh, berkenan menyampaikan taushiah. Ada…