BERBEDA ITU, SATU ITU
Oleh: Suparlan
Ketika negeri ini telah merdeka,
Pada tanggal 17 Agustus 1945,
Dari penjajah yang rakus akan kekuasaan dan kekayaan,
Pasti …. itu adalah prestasi dari para pejuang anak-anak negeri,
Bukan …. dan sama sekali bukan kejadian secara kebetulan,
Tapi hasil tetesan darah dan air mata perjuangan,
Yang telah menghabiskan harta dan bahkan jutaan nyawa,
Dengan semboyan sakti “merdeka atau mati”.
Ketika negeri ini telah merdeka,
Dengan niat dan semangat,
Untuk membangun negara yang besar, maju, dan sejahtera,
Mengapa kita masih juga saling bentrok antarkelompok,
Saling membakar antartentangga yang biasa duduk dalam satu tikar,
Saling menghunus parang dan pedang,
Saling menggebrak meja dan berlaku garang ketika sedang bersidang?
Dan saling tawuran antarpelajar …?
Padahal …
Sejarah telah memberi pelajaran,
Mpu Prapanca telah menulis Sutasoma sebagai acuan,
Bahwa “bhinna ika, tunggal ika; tan hana dharma mangruwa”,
Berbeda itu, satu itu; tidak ada pengabdian yang mendua ….
Ketika negeri ini telah merdeka,
Dengan niat kuat dan penuh semangat,
Marilah kita saling bersatu padu …
Bekerja sama … dan sama-sama bekerja,
Bergandeng tangan penuh dengan kasih sayang antarsesama,
Membangun negeri tercinta,
Negeri yang besar, maju, dan sejahtera.
Depok, 19 Oktober 2012