ArtikelPendidikan

Info Tentang Pengembangan Kurikulum FKIP Universitas Tama Jagakarsa

851 views
2 Komentar

Ketua Dewan Pembina Universitas Tama Jagakarsa,

Rektor dan semua pembantu rektor dan jajarannya,

Dekan dan semua jajarannya.

  1. Yel Tama Jagakarsa
  • Yel Merdeka
  • Yel Ampera
  • Yel Tama sendiri, perlu ditambah
  • Yel Lame Gogo, artinya Berani + Jujur + Ikhlas.

 

  1. Kurikulum
  • Kurikulum menurut Prof. Dr. Engkoswara

K          = ∑ MK + KK + SS = TP

K          = Kurikulum

 ∑MK   = Jumlah Mata Kuliah

KK       = Kegiatan-Kegiatan

SS         = Segala Sesuatu 

TP        = Tujuan Pendidikan (Learning Outcomes)

  • Artinya, Kurikulum itu berisi tentang sejumlah Mata Kuliah, Kegiatan-Kegiatan, Segala-sesuatu yang dilaksanakan oleh sekolah atau unversitas untuk mencapai tujuan pendidikan.
  • Termasuk kegiatan akademik dan non-akademik, termasuk olah raga. Itulah sebabnya perlu dibuat non-smoking area.
  • Kesimpulannya, tujuan pendidikan (learning outcomes) diperoleh dari proses semua kegiatan yang dirancang oleh sekolah atau universitas.
  • Saya salut melihat Utama membangun fasilitas olah raga, termasuk footsalnya. Ini menjadi komponen penunjang pendidikan yang sangat penting.

 

  1. Ada seorang mahasiswa Aquarius asal Flores, mengadu minta diberi nilai B, karena tidak ikut UAS. UTS ikut, tugas ikut menyerahkan, dan kehadiran cukup. Tetapi dia tidak ikut UAS, menurut saya itu sangat penting. Oleh karena itu, saya memberi nilai KOSONG. Saya kemudian saya minta bertemu Kaprodi. Kalau Kaprodi setuju diberi nilai B, saya tidak keberatan. Cuma masalahnya, mestinya ketentuan semacam ini perlu dituangkan dalam Panduan Akademis. Sehingga dosen mempunyai acuan yang harus diikuti. Sejak tahun 2010 sepertinya saya belum pernah melihat Panduan Akademik seperti itu.
  1. Aseorang lulusan Prodi Bahasa Inggris, namanya FIYANI. Mahasiswa ini memberitahukan tentang keberhasilannya LULUS PLPG dan telah memperoleh sertifikat pendidik profesional. Sayangnya, mahasiswa ini lulus PLPG di UHAMKA, bukan di UTAMA. Jadi, mahasiswa lulusan UTAMA tidak dapat dianggap rendah, dan hanya dapat dilihat dengan sebelah mata.
  1. Hal ini terkait usulan saya tahun lalu agar dalam acara wisuda UTAMA sebaiknya diumuknan THE BEST ACHIEVERS. Biar memiliki kebanggaan sebagai mahasiswa berprestasi. Contohnya seperti mahasiswa UNES seorang anak tukang becak yang memperoleh nilai tertinggi, sampai akhirnya memperoleh beasiswa di luar negeri. Pemikiran seperti ini sudah saya sampaikan kepada Bapak Dekan. Saya tidak sampaikan kepada Rektor, karena beberapa kali e-mail yang saya kirim kepada orang penting jarang dibalas. Maklum umumnya karena kesibukannya. Itu saya dapat memakluminya. Maaf saya punya prinsip mengirim e-mail hukumnya sunnah. Tetapi membalasnya hukumnya wajib. Sama dengan hukum membalas salam. Saya pikir sama dengan kirim e-mail ke Mendikbud, baru sekali dibalas dengan jawaban “MAKASIH MAS PARLAN” Jawaban begitu saja sudah membuat saya bangga setengah mati. Apalagi kalau diajak diskusi. Jawaban ini seriang saya tunjuk-tunjukkan kepada siapa yang berbicara tentang sekolah sebagai tempat yang menyenangkan bagi anak.
  1. Tahun lalu, saya memiliki mahasiswa lumayan, namanya NOVARA. Aktif berbahasa Inggris, karena mengajar di Sekolah Internasional. Tapi malang nasibnya, karena DO entah karena apa. Saya dengar dari teman-teman dekatnya, NOVARA, katanya sekarang harus berjualan kaki lima. Wallahu alam.
  1. Saya berharap mudah-mudahan mahasiswa yang saya sebut dalam tulisan ini membaca tulisan singkat ini. Biasanya mahasiswa ini selalu menyapa saya ketika mengikuti kuliah. Mahasiswa ini juga sering lebih dahulu hadir dikelas dibandingkan dengan yang lain. Kenapa kok sampai saat ini tidak bisa menghubungi saya?

*) Laman: www.suparlan.com; Surel: me@suparlan.com;  Kritik dan masukan terhadap tulisan ini akan saya simpan di dalam guci emas, untuk perbaikan tulisan saya selanjutnya. Terima kasih.

Depok, 18 Februari 2016.

Tags: kurikulum

Related Articles

2 Komentar. Leave new

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Popular Posts

Other Posts

Puisi

Anak-anak Kita

Ketika ekonomi telah merampas waktu terbesar untuk kasih sayang anak-anak…