Artikel

Kultum 28 Maja Labu Daho

382 views
Tidak ada komentar

1. Pada hari Jum’at tanggal 26 September 2014, alhamdulillah saya dapat memenuhi undangan dari Dewan Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pada tahun lalu, peserta yang diundang untuk meramaikan kegiatan workshop adalah pengurus Dewan Pendidikan dari Kabupaten/Kota. Kegiatannya diadakan di kawasan pantai Kabupaten Lombok Utara. Pada tahun 2014 ini, saya diundang untuk meramaikan kegiatan workshop dengan peserta yang lebih bervariasi, karena ada MKKS di samping Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota. Materinya juga bukan hanya tentang pemberdayaan Dewan Pendidikan, tetapi juga materi tentang Penerapan Kurikulum 2013. Kegiatannya pun pindah tempat di Kota Bima.
2. Selain menyampaikan materi, ternyata dalam kegiatan ini saya justru memperoleh materi tentang fiolsofi budaya masyarakat NTB, yakni MAJA LABU DAHO.
3. Fiolsofi itu saya temukan di sebuah spanduk yang melintang di hadapan perjalanan dari Bandara Muhammad Sallahuddin ke Hotel tempat acara workshop berlangsung.
4. Apa itu artinya Pak, tanyaku tidak tahan untuk dapat segera mengetahui arti kata-kata itu. Kata-kata itu saya perkirakan dalam Bahasa Bima, atau setidaknya bahasa daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Setidaknya seperti KALEMPO ADE, salah satu judul kultum yang sudah saya tulis sebelum judul ini.
5. Maja artinya malu, labu artinya dan, daho artinya takut. Dengan demikian, maja labu daho artinya malu dan takut. Makna sesungguhnya ketiga kata ini secara keseluruhan artinya malu melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah atau malu untuk tidak berbuat sesuai yang diperintahkan oleh Allah. Demikian juga dengan takut. Yang dimaksud adalah takut untuk melakukan perbuatan dosa, atau yang dilarang oleh Allah Swt.
6. Demikianlah. Mudah-mudahan kata-kata penuh makna tersebut menghunjam di dalam hati oleh diri sendiri. Lebih luas lagi dapat difahami oleh masyarakat dan sekaligus diamalkan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Mudah-mudahan. Amin.
Jakarta, 30 September 2014.

Related Articles

Tak ditemukan hasil apapun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Popular Posts

Other Posts

Puisi

Kapan Kita Merdeka Lagi?

Oleh: Suyanto   Merdekanya negara dan bangsa yang pertama kali telah kita nikmati Merdekanya negara dan bangsa dari…