Oleh: Suparlan *)
Dana tambahan bansos untuk Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah di ujung tahun 2015 akhirnya cair. Meskipun pencairan dana bansos ini terjadi di ujung Bulan November 2015. Ini harus menjadi pelajaran. Kiat untuk melipatgandakan daya serap seperti ini tentu kurang bagus, bahkan “tidak terasa nyaman.” Akibatnya workshop bansos Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah pun baru dapat dilaksanakan mulai tanggal 9 – 11 November 2015 di Bali. Dengan suara keras, Dewan Pendidikan dari Aceh mengeluh karena hanya dalam waktu tiga hari harus berangkat Bali. Acara workshop tersebut diikuti oleh 27 Dewan Pendidikan dan 22 Komite Sekolah. Dalam acara tersebut beberapa Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah dengan semangat yang cukup tinggi menyampaikan presentasi tentang program tentang rencana penggunaan bansos. Tulisan singkat ini akan menjelaskan beberapa program yang cukup inspiratif untuk dilaksanakan dan bahkan dapat diadopsi oleh dewan pendidikan lain.
Pertama, membangun media sosial seperti SMS Center, Kotak Saran, dialog interaktif melalui radio dan televisi untuk menyambung komunikasi antara dewan pendidikan dengan masyarakat. Di samping itu program Professor go to school dinilai sangat bermanfaat untuk menurunkan professor dari tahtanya di perguruan tinggi untuk menyatu dengan sekolah. Adalagi program PASGK (Patembayan Among Siswa Gurung Kidul) yang tidak cukup dijelaskan dalam tulisan ini, tetapi harus dilihat di lapangan nanti. Program tersebut dilaporkan oleh Dewan Pendidikan Kabupaten Gunung Kidul.
Kedua, Dewan Pendidikan Kota Kediri memprogramkan kegiatan pelatihan keterampilan akuntansi komputer untuk 20 – 30 siswa sekolah menengah, pendidikan karakter bekerja sama dengan IAH (Indonesian Academy of Hypnotherapy), dan sekolah sebagai taman yang menyenangkan. Program ini lebih dari sekolah adiwiyata yang selama ini telah berjalan.
Ketiga, program spesifik untuk meningkatkan kompetensi pengurus Komite Sekolah, seperti pelatihan penyusunan program kerja komite sekolah dan pelatihan penyusunan AD/ART komite sekolah. Program ini derencanakan oleh Dewan Pendidikan dari Jawa Tengah.
Kempat, jika yang lain lebih bersifat maskulin (laki-laki), yang satu ini didominasi oleh wanita (feminine). GESER (gerakan seribu rupiah) sangatlah fantastis. Karena hasilnya dapat bermafaat untuk renovasi ruang kelas dan membangun musholla. Mandor-mandor untuk mengawasinya pun dilaksanakan oleh pengurs komite sekolah yang kebanyakan juga wanita yang cantik. Usaha penggalangan dana menjadi core business yang telah dan akan dilaksanakan oleh Komite Sekolah SDN Pondok Labu 01 Pagi. Ada KBA (kerja bakti alumni), class meeting dan bazar untuk menjual barang murah, dan menjual baju bekas. Di samping juga kegiatan LOKETA (lomba keterampilan agama), senam bersama, dan pentas seni. Semua kegiatan ini selalu dilakukan dengan memberikan medali kepada siswa yang berprestasi. Jika kebanyakan dewan pendidikan dan komite sekolah sangat sulit untuk melaksanakan menggalang kerja sama untuk memanfaatkan CSR (corporate social responsibility) Komite Sekolah yang satu ini dapat memperoleh CSR dari MILO untuk membangun lapangan olah raga.
Lima, MPD Kabupaten Langsa tidak ketinggalan. Bansos tahun 2015 ini akan digunakan untuk rakor, raker, dan workshop komite sekolah tentang peran dan fungsi komite sekolah. Miski kegiatan ini perlu dinilai ulang, karena peran dan fungsi komite sekolah sudah sering dilaksanakan. Penjaringan aspirasi masyarakat akan dilaksanakan, termasuk masyarakat di daerah 3T.
Enam, Dewan Pendidikan Kota Palu dengan 8 kecamatan, 64 kelurahan, dan 545 sekolah masih akan melaksanakan program pemberdayaan dewan pendidikan dan komite sekolah, khususnya untuk menghilangkan kegiatan pungutan dana liar, dengan bekerja sama dengan KPK. Di samping itu Dewan Pendidikan juga akan berperan aktif dalam penyusunan Perda Pendidikan di Kota Palu, dan kegiatan parenting dan pendidikan pendidikan karakter melalui keluarga.
Tujuh, Dewan Pendidikan Kabupaten Bangli mempunya rencana besar untuk membangun kerja sama DUDI dengan SMK. Kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kompetensi lulusan SMK untuk dapat diterima dalam dunia usaha dan masyarakat. Dengan perangat yang cukup berupa kantor, mebeler, laptop, pakaian seragam, uang jalan untuk kegiatan monitor, dewan pendidikan ini akan melaksanakan program tersebut. Di samping itu, akan mengadakan kegiatan pemberdayaan komite sekolah, karena alasan banyaknya komite sekolah yang baru. Sisa dana bansos nanti akan digunakan untuk membuat papan nama dewan pendidikan.
Delapan, Dewan Pendidikan Kota Tanjung Pinang bertekat untuk membangun hubungan dengan DUDI untuk mengadakan Komite Sekolah Orangtua Gathering, dengan kegiatan loma melukis, pentas seni, dan tidak lupa lelang dana untuk memberikan bantuan kepada guru honor PAUD.
Sembilan, Komite Sekolah SMPN I Pandaan akan konsentrasi untuk menambah koleksi buku perpustakaan di sekolah dan penambahan rak-rak buku. Tentu program ini sangat menunjang program literasi di sekolah.
Sepuluh, Komite Sekolah SMPN Letes Cianjur akan melakukan konsultasi dan kerja sama dengan komite sekolah di sekitar daerah bekas perkebunan karet ini untuk mengadakan penanaman kembali tanaman produktif, yang hasilnya mudah-mudahan dapat digunakan untuk membangun semacam asrama untuk siswa yang berasal dari daerah pegunungan.
Sebelas, presentasi dari Komite Sekolah SMPN 2 Karang Baru. Bansos tahun 2015 ini akan digunakan untuk menambah koleksi Pustaka Islam untuk sekolahnya, dengan bekerja sama dengan tokoh masyarakat yang memiliki kelebihan untuk menjadi tutor penyelenggaraan manasik haji. Mudah-mudahan program ini menjadi pemantik upaya peningkatan budaya literasi di sekolah.
Akhirnya, berdasarkan presentasi tersebut, kita dapat menilai bahwa kebanyakan program yang diajukan kurang dalam hal menampilkan kegiatan kreatif produktif. Namun semangat untuk masih memiliki komitmen dalam menjaga eksistensi dewan pendidikan dan komite sekolah masih dapat kita rasakan. Insyaallah. Amin.
*) Laman: www.suparlan.com; Surel: [email protected];
Denpasar, 11 November 2015.