***
Talented and dedicated teacher is in every classroom in
America. Teachers, who are well prepared and highly skilled, support, encourage, and inspire student excellence
(Renstra Departemen Pendidikan Amerika Serikat 2001- 2005)
***
Nggak tahu, kenapa saya suka dengan kata-kata mutiara. Padahal itu kan hanya sekedar kata yang sering dibuat berbunga-bunga. Padahal yang penting kan praktiknya, tindakan. Bukan omdo melulu. Tidak juga selalu kata-kata mutiara berbunga-bunga. Sering juga singkat dan tegas. Seperti yang telah saya pasang di tembok kamar saya. Cucu saya kemudian minta satu helai untuk dipasang di kamar yang biasa dia tidur ketika berlibur.
“Mana Kung, saya satu”, pintanya. Saya pun memberinya satu lembar. Dia bersorak-sorai seraya menirukan membaca kata-kata mutiara dalam Bahasa Korea itu.
“Cheng ren bu zei zai, zei zai bu cheng ren”, dia mengucapkan berkali-kali sambil mencari lem untuk memasangnya di tembok kamar sebelah.
“Apa artinya Kung”, tanyanya kemudian setelah kertas itu ditempel.
“Orang sukses tidak santai, orang santi tidak sukses”, jawabku sambil membaca kata-kata itu, karena saya pun belum hafal bahasanya. Orang sukses tidak santai, orang santai tidak berhasil. Cucu saya masih saja berulang-ulang mengucapkan kata-kata mutiara itu beberapa kali. Minggu berikutnya ketika sekeluarga datang kembali ke rumah, ternyata cucuku masih ingat akan kata-kata mutiara yang masih ditempel di tembok kamarnya.
Kata-kata mutiara yang saya katakan sebagai kata mutiara yang tidak dalam rumusan kalimat berbunga-bunga itu. Kalimatnya singkat dan tegas. Orang santi tidak sukses, orang sukses tidak santai. Kata-kata mutiara ini menggambarkan sikap hidup bangsa Korea yang memiliki semangat yang tinggi untuk sukses atau berhasil.
Rendahnya Semangat Belajar
Salah satu masalah dalam proses belajar mengajar di kelas adalah rendahnya semangat belajar para siswa atau mahasiswa. Memang model dan metode mengajar dapat mengatasi masalah tersebut. Namun dalam praktik, banyak faktor di luar proses belajar mengajar yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya semangat belajar tersebut. Sebagai contoh, mahasiswa yang sudah bekerja tentu saja akan dipengaruhi oleh situasi pekerjaan di tempat kerjanya. Ada yang ketika belajar di kelas, mahasiswa tersebut yang kelihatan mengantuk ketika mengikuti pelajaran. Selain itu, ada pula yang dipengaruhi oleh keadaan keluarga. Mahasiswa yang mempunyai masalah tentang keluarga biasanya juga terlihat lesu ketika mengikuti pelajaran.
Dahsyatnya Otak
Oleh karena itu, guru atau pun dosen perlu memiliki kemampuan untuk membangkitkan semangat para siswa atau mahasiswanya. Dalam upaya memberikan motivasi kepada siswa atau mahasiswa tersebut, teori “kesehatan dan kebahagiaan dengan cinta” dapat digunakan. Teori ini memnjelaskan bahwa otak dan jantung befungsi untuk memberikan perintah yang akan dilaksanakan oleh semua sel dan gen dalam tubuh kita. Menurut teori ini, tubuh kita memiliki 70 trilyun sel. Setiap satu sel dalam tubuh kita terdiri atas ini sel, dan inti sel tersebut terdiri atas 3 milyar unsur kimia (Dr. Dwi Ristiati, dokter di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
Dijelaskan lebih lanjut bahwa sel dan gen dalam tubuh kita hanya akan mematuhi perintah dari “presiden dan perdana menterinya”, yakni otak dan jantung kita. Apa yang terpikir dalam otak, secara otomatis akan dilaksanakan oleh seluruh sel dalam rubuh kita tanpa reserve. Sel-sel dalam tubuh kita itu laksana tentara yang memiliki kepatuhan luar biasa kepada sang “presiden dan perdana menterinya”. Jadi kalau sang “presiden dan perdana menteri” mengatakan sehat, maka sehatlah tubuh kita. Demikian sebaliknya jika “presiden dan perdana menteri” berfikir tentang sakit, maka akan sakitlah tubuh kita. Demikian dahsyat peran otak dan jantung. Siapa yang menciptakan otak dan jantung.
Dalam kehidupan sehari-hari dan gen, memiliki “presiden dan perdana menteri” yakni Kepala Sekolah dan Komite Sekolah. Apa yang dibayangkan oleh Kepala Sekolah dan Komite Sekolah tentang sekolahnya, itulah yang akan segera dilaksanakan dengan patuh oleh seluruh warga sekolah. Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan hidup kita akan ditentukan oleh kemauan otak dan jantung kita. Apa yang diperintahkan oleh otak dan jantung itulah yang dilaksanakan oleh sel dan gen dalam tubuh kita tanpa reserve. Jika otak memikirkan “sehat”, maka semua sel dan gel akan berusaha sekuat tenaga untuk sehat. Demikian pula sebaliknya.
Motivasi Diri (Self Motivation)
Berdasarkan teori tersebut di atas, jika siswa atau mahasiswa mau berusaha untuk sukses, atau untuk memiliki semangat kuat untuk belajar, maka semuanya harus dirancang oleh otak dan jantungnya. Jika siswa atau mahasiswa ingin belajar keras, atau ingin memiliki semangat yang tinggi untuk berhasil, maka itulah yang harus diprogram dalam otaknya. Kalau otak dan jantungnya diprogram menjadi rajin, atau diprogram memiliki semangat yang tinggi untuk berhasil, maka semuanya itu harus diprogram dalam otak dan jantung kita. Bagaimana cara memprogramkan semua itu? Salah satu pendekatan yang kita lakukan adalah dengan cara berulang-ulang mengingatkan kepada otak dan jantung kita secara berulang-ulang. Hal ini sama dengan teori “hipnosis” dengan melakukan secara rutin dan berulang-ulang memotivasi diri. Sebagai contoh berikut ini motivasi diri (self motivation), baik secara sendiri-sendiri atau secara bersama-sama, dan baik dengan bantuan pembimbing atau tanpa bantuan pembimbing. Contoh Piagam Motivasi Diri (self motivation) yang dapat diucapkan atau dibacakan sebagai berikut:
MOTIVASI DIRI (SELF MOTIVATION)
Ya Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Pada hari ini aku berjanji dari dalam hati,
Menyadari sepenuh hati,
Tanpa disuruh oleh siapa pun,
Aku menyadari kembali,
Bahwa diri ini adalah AKU,
Aku yang dulu yang lahir dari rahim Ibuku,
Yang kini aku telah sampai di sini,
Sampai entah kapan sampai saatnya dipanggil-Mu entah kapan,
Aku menyadari sepenuh hati bahwa,
What I am doing right now,
Is just learning to know,
Is just learning to do,
Is just learning to be, and,
Is just learning to live together,
Aku menyadari sepenuh hati bahwa,
Masa depan adalah harapan,
Masa depan adalah impian,
Masa depan adalah kesempatan, dan,
Masa depan adalah perjuangan
Aku meyakini bahwa,
Sesungguhnya bersama kesulitan itu adalah kemudahan,
Amin, semoga Allah mengabulkan.
Teknik pelaksanaan
Pertama, memiliki Piagam Motivasi Diri (Self Motivation):
1. Miliki piagam motivasi diri (self motivation).
2. Jika belum memiliki, cobalah buatlah piagam motivasi diri, atau kembangkanlah dari piagam motivasi diri dari sekolah lain, dan libatkan siswa dan pemangku kepentingan untuk menyempurnakannya.
3. Cobalah dicek sekali lagi apakah perlu ada perubahan terhadap teks tersebut, dan untuk memperbaikinya libatkan siswa untuk mempebaikinya, kalau dipandang perlu dengan melibatkan pemangku kepentingan;
4. Tetapkanlah piagam motivasi tersebut menjadi piagam motivasi sekolah.
5. Kalau sudah final, teks motivasi diri tersebut unggahlah ke dalam laman sekolah/ universitas.
Kedua, penerapan Piagam Motivasi Diri (Self Motivation):
1. Setiap minggu, bulan, atau setiap tengah semester, atau akhir semester, cobalah semua guru atau dosen mempraktikkan atau membacakan Piagam Motivasi Diri tersebut.
2. Monitor pelaksanaan pembacaan motivasi diri tersebut, dan evaluasi pelaksanaannya, apa kekuatan dan kelemahannya, termasuk hasil yang diperoleh.
3. Evaluasi hasil pelaksanaannya; apakah terdapat perubahan atau perbaikan sikap dan tingkah laku peserta didik, sebelum dan sesudah diterapkan pembacaan Piagam Motivasi Diri tersebut.
6. Sempurnakan dan perbaiki kelemahannya dalam pelaksanaan Piagam Motivasi Diri (Self Motivation) tersebut.
Refleksi
Demikianlah gambaran untuk upaya untuk meningkatkan motivasi diri peserta siswa dan/atau mahasiswa, yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa untuk mau belajar giat, untuk meningkatkan hasil belajarnya. Upaya tersebut memang bukan sebagai upaya jangka pendek, tetapi upaya jangka panjang dan berkelanjutan (continuing process).
Jakarta, 15 Mei 2014.
1 Komentar. Leave new
Setelah membaca self motivation di atas sepertinya saya terbangun dari tidur panjangku..