Oleh Suparlan *)
Banyak kasus (setidaknya lebih dari tiga orang) yang saya lihat dengan mata kepala sendiri pasien yang terkena stroke (ringan, sedang, dan berat) di tempat kerja, dan lingkungan sekitar. Mereka tertatih-tatih, tidak dapat berjalan dengan baik, dan badannya pun kelihatan tidak segar. Apa yang harus dilakukan untuk penyembuhan penyakit seperti itu? Sudah tentu memerlukan penyembuhan jangka panjang. Terapi ke dokter spesialis tentu dapat dilakukan untuk yang dompetnya tebal. Jika tidak, maka hal-hal berikut ini dapat kita lakukan. Inilah panduan sederhana yang dapat diikuti:
1. Bsimillah, yang penting sudah usaha optimal, hasilnya serahkan kepada Yang Maha Kuasa. Allah Swt. tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak mengubahnya sendiri, termasuk tentunya ke dokter, atau usaha lain yang harus Anda lakukan.
2. Usaha itu bertingkat-tingkat. Jika tidak bisa terbang, berlari. Jika tidak bisa berlari, jalan. Jika tidak bisa jalan, merangkak. Dan, jika tidak bisa merangkak, bagaimana pun juga Anda harus bergerak.
3. Kaitkan seluruh aspek kehidupan Anda dengan usaha tersebut. Misalnya, kegiatan bangun pagi, Anda lakukan olah raga ringan. Tarik nafas panjang, kalau bisa gerak-gerakkan badan Anda. Jangan sampai tidur lagi selepas shalat Subuh sampai dengan terbitnya sinar matahari. Jangan tidur pada saat-saat itu, karena Allah Swt. memerintahkan agar “fantasyiru fil ard” (Surah Jum‘ah), bertebaranlah di muka bumi.
4. Lakukan gerak apa saja, meski ketika sedang mandi, misalnya ketika menggosok badan usahakan kea rah jantung, mengelap badan dengan handuk dari ujung kedua tangan ke arah jantung berkali-kali. Misalnya, guyur kepala dengan hair megucur, juga ke arah mata Anda. Sekali lagi, lakukan pemijatan tangan dari ujung tangan dan lengan ke arah jantung, dari ujung kaki ke arah jantung, dan ulangi beberapa kali dengan gerakan yang sama dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim. Pendek kata, lakukan apa yang sebaiknya untuk kesembuhan Anda.
5. Jika memungkinkan, lakukan senam tangan sesuai dengan kemampuan. Pada akhir panduan sederhana ini dilampirkan contoh sepuluh gerakan Senam Tangan Indonesia (STI), yang ternyata gerakan-gerakan tersebut menjadi bagian yang tak terpisahkan dari gerakan-gerakan Senam Tera Indonesia (STI). Yang terpenting bukan kuatnya gerakan, tetapi keajegan dalam melakukannya.
6. Cobalah minum godhokan daun sambiloto. Dari siaran televisi, diketahui sambiloto telah dipatenkan oleh Amerika menjadi obat AID/HIV. Daun sambiloto sebenarnya adalah antobiotik. Jadi tidak boleh terlalu berlebihan dalam penggunaannya. Fungsi daun sambiloto itu adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Setiap penyakit ada obatnya. Siapa tahu daun sambiloto ini dapat Anda coba untuk menggunakannya. Lagi-lagi, yang penting bukan banyaknya, tetapi keajegan dalam meminumnya, misalnya seminggu sekali, atau kalau sudah parah bisa setiap tiga hari sekali. Masaklah air dalam satu gelas, dan masukkan daun sambiloto sampai airnya menjadi setengahnya. Air itulah yang dapat Anda minum, secara teratur. Rasakan perubahan yang terjadi pada tubuh Anda. Yang penting ada peningkatan menjadi lebih baik. Jika Anda rasakan tidak ada kemajuan, lakukan lebih sering dari biasanya, misalnya dua hari sekali, dan seterusnya. Andalah yang mengetahui kondisi tubuh Anda.
7. Setiap mau tidur, cobalah rasakan perubahan dalam diri Anda. Sapalah badan Anda, ucapkan terima kasih dan mohon maaf kepada Allah Swt. melalui tubuh Anda yang kurang enak. Ulangi setiap hal yang sama setiap akan tidur sampai Anda mencapai masa tidur lelap, sampai dibangunkan oleh Allah Swt. di pagi hari. Alhamdulillah.
Inilah bagan Senam Tangan Indonesia (STI) yang Anda dapat lakukan, minmal sekali sehari, kalau perlu tiga kali sehari. Masing-masing gerakan Anda dapat membaca fungsinya. Gerakan-gerakan STI tersebut sebenarnya menggunakan konsep akufungtur yang fungsinya memperlancar peredaran darah dalam tubuh kita.
STI tersebut insyaallah telah dipraktikkan di berbagai kesempatan workshop Dewan Pendidikan di Indonesia, dan telah diterapkan dalam acara family gathering Universitas Tama Jagakarsa, Jakarta Selatan di daerah wisata Labuhan Provinsi Banten.
Selamat mengikuti panduan sederhana tersebut, dan selamat mengikuti Senam Tangan Indonesia dan Senam Tera Indonesia (STI). Semoga Allah Swt. memberikan kesembuhan bagi Anda. Yakini bahwa Anda saat ini sedang mengikuti ujian dari Allah Swt. Itu tandanya Anda akan dinaikkan “kelas”. Amin.
*) Dosen FKIP, Universitas Tama Jagakarsa, Jakarta Selatan, lulusan S2 University of Houston. E-mail: me@suparlan.com; website: www.suparlan.com.
2 Komentar. Leave new
assalamu’alaikum nama boleh sama tapi ilmu berbeda,syukron jzk khoir melalui laman bp sy mendapatkan banyak ilmu moga ilmu bp terus mengalir ila yaumil mizan
Insyaallah. Semoga Allah Swt. memberkahi semua doa Bapak. Boleh kenalan meski nama sama. Ilmu yang bermanfaat memang akan senantiasa Allah berikan meski kita sudah dipanggil Yang Kuasa. Salam, Suparlan Abdulbasir Salim.