Oleh Suparlan *)
Tulisan ini disusun khusus untuk mengikuti lomba artikel yang diadakan oleh PT. Jamsostek (Persero). Sesuai dengan ketentuan yang ada, panjang tulisan ini hanya empat halaman. Selama menjadi kepala sekolah Indonesia hampir selama lima tahun lamanya di Malaysia, kinerja KWSP (Kumpulan Wang Simpanan Pekerja) di Malaysia cukup menarik untuk dijadikan pelajaran bagi kinerja PT JAMSOSTEK di Indonesia.
KWSP di Malaysi telah memberikan manfaat yang amat besar, bukan hanya kepada anggotanya, para pekerja di Malaysia, tetapi juga bagi negara Malaysia yang pada tahun 1997 mengalami nasib yang sama dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Uang yang tersimpan di KWSP dapat menjadi modal yang dipinjam oleh negara. Lebih dari itu, para pekerja di Malaysia dapat menggunakan uang mereka sendiri yang disimpan di KWSP, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumtif para anggotanya, tetapi untuk tujuan menambah modal kerja, untuk biaya meneruskan kuliaih anaknya, atau untuk membangun rumah bagi kehidupan di haru tuanya.
Kunci pengelolaan keuangan, baik di JAMSOSTEK di Indonesia dan KWSP di Malaysia adalah transparansi dan akuntabilitas. Tanpa adanya pengelolaan yang trasparan dan akuntabel, para pegawai, pekerja, atau tenaga kerja profesional di kedua negara pasti tidak akan memiliki kepercayaan yang ikhlas untuk mau menyimpan sedikut uangnya di lembaga yang diberi amanat untuk mengelola uang papra pekerja, baik di Indonesia maupun di Malausia. Sesuai dengan namanya, JAMSOSTEK di Indonesia harus dapat mewujudkan misinya ‘menjamin kesejahteraan pekerja Indonesia’.
*) Website: www.suparlan.com; E-mail: me [at] suparlan [dot] com.