Oleh Suparlan *)
Pemkab Kutai Timur akan mengalokasikan dana pendidikan sebesar 20% dari APBD. Dengan APBD sebesar 1 trilyun, Kabupaten Kutim akan meneruskan program peningkatan SDM, di antaranya adalah pembebasan biaya pendidikan untuk SD, SMP, dan SMA.
(Gatra Edisi Khusus, Juni 2006)Ensure that by 2015 children everywhere, boys and girls alike, will be able to complete a full course of primary schooling.
(Millenium Development Goals)
Malam itu malam Selasa, 25 Juli 2006. Acara makan malam yang meriah di Aula Rumah Dinas Bupati Kabupaten Kutai Timur di Bukit Pelangi telah digelar oleh Bupati Kutai Timur (Kutim), Bapak Drs. Awang Farouk Ishak, MM, M.Si, mengawali acara rapat kerja Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota se Provinsi Kalimantan Timur. Dua bupati bertemu dalam acara itu. Berganti menyangi diiringi organ tunggal yang piawai mengiringi lagu-lagu, mulai dari lagu kenangan tempo dulu sampai pop maupun dangdut. Suasana menjadi cair setelah lagu dangdut mulai dikumandangkan, dan para tamu pun turun ke lantai untuk menari poco-poco yang terkenal itu. Bupati Purworejo Provinsi Jawa Tengah, beberapa pejabat pemerintah dan pemerinah daerah, tiga anggota DPD asal Kaltim, dan sebagian besar yang hadir dalam acara itu adalah Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota seluruh Provinsi Kalimantan Timur, termasuk para pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten Kutai Timur yang akan dilantik esok harinya.
Dewan Pendidikan Provinsi Kalimatan Timur kali ini memang punya hajat besar. Rapat Kerja Dewan Pendidikan Provinsi Kaltim diselenggarakan dengan menghadirkan semua Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota. Narasumber telah diundang dari DPD asal Kaltim, dan penulis yang mewakili Tim Pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Tulisan singkat ini dimaksudkan untuk menangkap dan sekaligus menjelasakan semangat dan gagasan pembangunan yang telah lahir di Kabupaten Kutai Timur. Salah satu prioritas pembangunannya adalah pembangunan pendidikan.
Rapat Kerja Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur
Besok harinya, pada tanggal 26 Juli 2006, acara rapat kerja Dewan Pendidikan se Kalimantan Timur dimulai. Acara pembukaan rapat kerja dimulai dengan parade kur siswa SD dengan dua lagu, yaitu (1) Lagu Wajib Belajar, dan (2) Lagu Gerdabangagri (Gerakan Daerah Pembangunan Agribisnis) yang digubah dari sair lagu “Menanam Jagung”. Lagu ini menjadi lagu wajib bagi semua siswa di Kabupaten Kutai Timur.
Setelah tepuk tangan para hadirin berhenti secara perlahan-lahan, acara dilanjutkan dengan pidato sambutan pembukaan oleh Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Kaltim, Drs. H. Awang Faroek Ishak, MM, MSi, yang sekaligus kebetulan juga sebagai Bupati Kutai Timur. Dengan vokal suara yang besar dan lembut, alumnus IKIP Malang ini menyampaikan gagasan dan konsepsi pembangunan Kutai Timur dengan mantap. Bersamaan dengan pidatonya, tayangan dengan menggunakan LCD pun telah disampaikan oleh Bupati Kutai Timus secara matap, dan sesekali diikuti dengan suara tepuk tangan riuh dari para peserta rapat kerja Dewan Pendidikan seluruh provinsi Kalimantan Timur.
Trilogi Pembangunan Kutim
Dalam acara pidato pembukaan rapat kerja Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota se Provinsi Kalimantan Timur tersebut, Awang Farouk Ishak menyampaikan pidatonya dengan semangat yang tidak kalah dengan para siswa yang telah mempersembahkan kur dengan dua syair lagunya. Pada saat itu, Bupati Kutai Timur memaparkan gagasan tentang Grand Strategy Pembangunan Kutai Timur yang dikenal dengan Gerdabangagri (Gerakan Daerah Pembangunan Agribisnis).
Grand Strategy pembangunan Kabupaten Kutim ini mempunyai tiga prioritas program pembangunan —- sebut saja Trilogi Pembangunan Kutai Timur —- yang saling kait mengait, yakni (1) pendidikan, (2) infrastruktur, dan (3) pertanian. Dalam bidang pendidikan, Bupati Kutim yang terpilih dengan suara 65% ini, mengajukan konsep Kutim Cemerlang, yakni singkatan dari Cerdas, Merata, dan Prestasi Gemilang. Cerdas terkait dengan peningkatan mutu pendidikan, dengan melaksanakan konsep kecerdasan majemuk (multiple intelligence). Bukan hanya akan meningkatkan kecerdasan intelektual peserta didik, tetapi juga kecerdasan lainnya. Secara teoritis akademis, Howard Gardner telah membedakan 8 (delapan) tipe kecerdasan yang terkenal dengan akronim SLIM n BIL, singkatan dari (1) spasial (keruangan), (2) language atau bahasa, (3) interpersonal, (4) musik, (5) naturalis, (6) bodily kinesthetics atau olah raga, (7) intrapersonal, dan (8) logical mathematics atau logikal matematis (Suparlan, 2004: 47)
Prioritas Program Pembangunan Pendidikan
Dengan mewarisi local genius masyarakat Melayu yang kaya dengan akronim, Kabupaten Kutai Timur telah menciptakan beberapa akronim, yaitu (1) Gerdabangagri (Gerakan Daerah Pembangunan Agribisnis), (2) Kutim Tercinta (Tertib, Ceria, Indah, Taqwa, dan Aman), dan terakhir adalah (3) Kutim Cemerlang (Cerdas, Merata, dan Prestasi Gemilang).
Walhasil, pidato pembukaan Rapat Kerja Dewan Pendidikan Provinsi Kaltim telah diisi dengan konsepsi cemerlang tentang pembangunan, bukan untuk Kutim, tetapi juga untuk Kaltim secara lebih luas. Semangat kuat Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Kaltim untuk dapat membawa Kaltim dan Kaltim, dengan membangun pendidikan dari Sanggata. Ibukota Kutai Timur yang baru berdiri tujuh tahun. Beberapa program pendidikan yang sangat futuristik adalah (1) program wajib belajar 12 tahun, (2) membangun pendidikan berkeadilan, bukan hanya pemerataan dengan sekolah gratisnya, tetapi juga peningkatan mutu dengan pemberian beasiswanya, (3) membangun sekolah terpadu, (4) membangun SMK Kelautan untuk mendukung pembangunan pelabuhan samudera Maloy, dan (5) meningkatkan kualifikasi guru setingkat S1 dan meningkatkan kesejahteraannya. Program pendidikan yang lumayan besar itu akan disediakan dana yang memadai dengan alokasi dana pendidikan dalam APBD sebesar 20%.
Kota Sangatta telah disulap dari daerah hutan menjadi pusat pemerintahan kawasan Bukit Pelangi (Rainbow Hill), termasuk perumahan dinas bupati yang megah. Penulis membayangkan kompleks perkantoran kebupaten dan perumahan bupati itu seperti pusat pemerintahan negeri jiran Malaysia, Putrajaya. Ketika bertemu saat makan malam, secara spontan penulis menyebutkan “ini saingan Putrajaya”. Pak Bupati tersenyum dan membenarkan bahwa pembangunan pusat pemerintahan Bukit Pelangi memang diilhami dari pembangunan pusat kota Putrajaya. Dari sinilah semangat itu mencuat. Semangat kuat dari Sangatta telah melahirkan grand strategy pembangunan Kabupaten Kutai Timur pada umumnya, dan pembangunan pendidikan, bukan hanya lingkup kabupaten tetapi lingkup provinsi.
Dengan Semangat dan Tekad Yang Kuat
Memang, pembangunan pendidikan menjadi kunci utama pembangunan daerah Kabupaten Kutai Timur. Program pembangunan pendidikan memang bukan satu-satunya. Bahkan tanpa didukung oleh program pembangunan dalam bidang lain, maka pembangunan Kabupaten Kutai Timur akan tidak seimbang. Ketika program prioritas pembanguan Kutim sebagaimana telah disebutkan di depan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan satu dengan yuang lainnya.
Dukungan dari pembangunan infrastruktur bagi pendidikan sudah barang tentu tidak kecil artinya. Kutim telah berbasil membangun kompleks perkantoran untuk pemeritnahan, kantor DPRD, dan juga rumah dinas Bupati, yang semuanya terkonsentrasi di kawasan Bukit Pelangi (Rainbow Hill) yang memiliki pandangan ke arah laut (city view) ke selat Makassar. Pembangunan gedung sekolah dan rehabilitasi gedung sekolah sudah barang tentu akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan infrastruktur secara keseluruhan. Pembangunan jalan raya sampai jalan di desa-desa termasuk di dalamnya, yang juga akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran penyelenggaraan pendidikan dari satu daerah ke daerah alinny. Tanpa adanya jalan yang lancar, tidak mungkin para siswa dan guru akan dapat melaksanakan proses pembangunab Sementara itu, dalam bidang pertanian, Kabupaten Kutai Timur bertekad untuk menjadikan daerah Kutim sebagai pusat agribisnis dengan berbagai tanaman komoditas ekspor. Untuk itu, rencana pembangunan pelabuhan Maloy, yang hanya berjarak 1,5 km dari Sangatta, untuk menjadi pelabuhan samudera, menjadi impian yang benar-benar akan diwujudkan. Bagi Bupati Kutim, pelabuhan samudera Maloy adalah alternatif paling menguntungkan di samping pelabuhan Singapura dan Batam, karena arus transportasi laut di Selat Makassar dinilai jauh lebih aman dan dekat dibandingkan dengan jalur di Selat Malaka.
Hallo KPC?
Hallo apa khabar KPC? Penulis pernah menginap semalam di kota kecilmu, kota kecil di tengah kota besar Kutim yang sedang giat membangun. Kota di tengah kota ini dibangun oleh Kaltim Prima Coal, perusahaan pertambangan batubara terbesar di dunia. Dalam tulisan ini, penulis hanya akan mengingatkan bahwa kehebatan KPC tidak hanya diukur dari besarnya produk batubara yang berhasil diekspor ke seluruh penjuru dunia. Teori “Collect, Create, Relate, dan Donate” dalam manajemen institusi perlu diterapkan oleh KPC. Keberhasilan institusi tidak hanya diukur dari seberapa banyak produk yang berhasil dikumpulkan (collect), tetapi juga ditentukan oleh berapa banyak difersifikasi produk-produk baru yang berhasil diciptakan (create), juga oleh jaringan dan relasi yang berhasil diciptakan untuk mengolah dan menghasilan produk tersebut, dan yang tidak kalah pentingnya adalah seberapa besar sebagian produknya itu telah diberikan (donate) kepada masyarakat banyak. Sehubungan dengan hal itu, maka program community deelopment yang menjadi salah satu bagian dari kegaitan KPC harus benar-benar dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Ada harapan besar yang sempat terpikirkan mungkinkah sistem perkotaan di dalam kompleks KPC dapat direplikasi untuk diterapkan di daerah kecamatan atau di tengah Kota Sangatta? Kalau dapat dan berhasil, maka program itu dapat menjadi donasi yang besar manfaatnya bagi masyarakat.
Akhir Kata
Hanya denyan semangat dan tekad yang kuat maka semua impian akan dapat dicapai. (dreams comes true). Semangat dan tekad yang kuat akan melahirkan kerja keras. Dengan semangat kuat dari Sangatta, Bupati Kutai Timur dan seluruh warganya harus bersama-sama untuk membangun daerah Kutai Timur diharapkan dapat menjadi pelopor dalam pembangunan daerah, terutama pembangunan pendidikan. Amin
Bahan Pustaka:
- Suparlan. 2004. Mancerdaskan Kehidupan Bangsa, Dari Konsepsi Sampai Dengan Implementasi. Yogyakarta: Hikayat.
- UNESCO. 2004. EFA Global Monitoring Report 2005.
*) Website: www.suparlan.com; E-mail: me [at] suparlan [dot] com.
Jakarta, 4 Agustus 2005)