Kutulis seuntai puisi ini
Di malam tahun baru 2014 M
Ketika bunyi mercon dan petasan membahana di udara
Sebagai tanda semua bersuka ria
Menyambut tahun baru tiba
Dari tahun 2012 ke tahun 2014 M
Karena tidak sedetik pun waktu bisa menunggu
Kataku dalam puisi tahun lalu
Kita pun harus berpacu dengan waktu
Mengikuti perintah-Mu
Yang Maha Kuasa atas waktu
Hanya ada tiga hari
Yang harus kita lalui dalam hidup ini
Hari kemarin yang tak akan kembali
Hari ini sedang kita lalui
Hari esok yang tak tahu apa akan terjadi
Hari inilah
Sehari saja yang kita miliki
Untuk beramal atau berbuat apa saja
Untuk kebaikan atau sebaliknya
Untuk hidup bermakna atau sebaliknya
Untuk manfaat atau mudara
Semua di tangan kita
Di hari ini ….
Seperti telah kurangkai dalam puisi
Yang kuulangi di pengujung tahun ini
Menyambut tahun baru alangkah indahnya
Jika menyambut tahun baru dengan acara yang hikmat dan sederhana
Acara bersama dengan sesaudara sebangsa setanah air tercinta
Serta sesama anak bangsa yang masih dirundung papa
Anak yatim, anak yatim piatu, anak jalanan, dan semuanya
Mereka yang perlu diajak berbagi rasa
Untuk bersama menyongsong masa depan bersama
Menyambut tahun baru alangkah bermakna
Jika dilakukan dengan muasabah atau evaluasi diri
Menimbang antara keberghasilan dan kekurangannya
Menghitung antara amal kebajikan dan dosa-dosa yang menyertainya
Tahun baru penuh dengan tantangan
Apalagi tahun 2014 adalah tahun untuk memilih pemimpin masa depan
Diingatkan untuk memilih pemimpin yang jujur dan amanah dalam kehidupan
Karena kehidupan adalah perjuangan
Sebaik-baiknya kehidupan adalah yang bermanfaat untuk sesama
Sebaik-baiknya manusia adalah yang beriman dan bertakwa
Sebaik-baiknya manusia adalah yang panjang umurnya dan banyak amalnya
Amin. Ya robbal alamin
Depok, pukul 24.00 WIB, tanggal 1 Januari 2014.