Puisi Hari Guru: Pelita Hatiku
Dan kini, akupun mengerti
Dirimu yang telah membuatku berarti
Yang membuatku bahagia memiliki warna-warna pelangi
dan kau membuatku mengerti, bahwa hidup itu untuk dijalani
Suatu saat nanti, aku akan kembali untuk membalas jasa-jasamu
Bukan dengan apa yang kau berikan dulu
atau bahkan, dengan setitik materi yang tak lagi berguna bagimu
Aku akan kembali dengan guratan kesan,
Dengan kabar gembira penuh rasa bangga
Ilmu yang kau torehkan, takkan pernah terganti
Juga semua pengorbananmu untukku,
Dan kali ini, kuhaturkan terimakasih untukmu.
Wahai Guruku,
Pelita hatiku…
Puisi Hari Guru Nasional: Dialah Seribu Buku
Siapa lagi paling setia
Siapa lagi tak pernah mengenal arti jemu
Siapa lagi yang tidak pernah membilang penat
Siapa lagi yang tidak pernah benci pada kenakalan Kita
Siapa lagi bintang seribu rona
Siapa lagi pancaran sejuta buku
Siapa lagi telaga budi muara pengalaman
Siapa lagi pembuka mata yang buta
Pembuka lidah kelu
Perintis penggaris minda super
Dialah… Guru
Ya.. Dialah… Guru
Seribu kalipun akan ku laungkan
Dialah Guru…..
Puisi Hari Guru 2012: Doa Untuk Guru
Guruku Yang Setia Guru
Kau telah mengajariku semuanya
Apa yang belum aku ketahui
Dari yang tidak bisa menjadi bisa
Setiap hari kau datang ke sekolah
Membawa Ilmu untuk Bangsa dan Negeriku
Kesetiaanmu, pengorbanananmu terhadap bumi ini
Mencoba bersabar untuk mengorbankan semua ilmu
Guru tetaplah kau mengajarkan semua yang kau miliki
Untuk Kami, Kita muridmu tercinta
Sedikit Namun pasti
Semoga para Guru Indonesia makin sejahtera.
Amin
26 Komentar. Leave new
Mari kita berlomba-lomba menulis puisi tentang guru. Kebetulan hari ini adalah Hari Guru Nasional. Happy birthday for you teachers in any where. I love you very much. Not teacher, no education; no education, no social-economic development.
bagus cakep puisinya
saya suka puisi itu, puisi yang sangat menyentuh,,
Bapak parlan, terimakasih yang sebesar besarnya ku haturkan. dan disini kukan mencoba ikut serta partisipasi membantu.namun hanya ini yang bisa kubantukan semoga cita cita bapak untuk kebaikan tadi benar benar terwujud dengan penuh ridho Allah SWT.amiin
Terima kasih Pak Muhammad Sami’in. Puisi Bapakan telah saya unggah di laman pribadi saya. Mudah-mudahan berkenan. Saya juga sudah membuka blok Bapak. Bagus itu. Salam.
Pagi ini begitu indah, deruan angin menerpa wajah
Dingin menyelimuti langkah penuh keikhlasan
Renungan hanya untuk sebuah kejayaan
Berfikir hanya untuk sebuah keberhasilan
Tiada nyanyian seindah tutur katamu
Tiada penawar seindah senyuman mu
Tiada hari tanpa sebuah bakti
Menabur benih kasih tanpa rasa letih
Hari demi hari begitu cepat berlalu
Tiada rasa jenuh terpancar di wajah mu
Semangat mu terus berkobar
Memberikan kasih sayang tiada rasa jemu
Jika engkau akan melangkah pergi
Ku tau langkahmu penuh pengorbanan
Jika dirimu telah tiada,namamu kan selalu terkenang
Kau adalah pahlawan tanpa lencana.
Pahawan tanpa tanda jasa
Tak kenal putus asa
engkau adalah GURUku
Guru….
Kau adalah Lampu
Yang selalu menyinariku
Tak pernah redup walau termakan waktu
Kau adalah Ratu
Dunia adalah genggamanmu
Kau adalah Bayu
Kau berikan kesejukan sepanjang waktu
Kau adalah Ibu
Dimana semua putra putri pertiwi engkau susu
Kau adalah kayu
yang menguatkan setiap atap atapku
Kau adalah baju
yang menutup setiap kekuranganku
Kau adalah seribu buku
yang mengisiku dengn ilmu
Kau adalah salju
yang menentramkan jiwa dan kalbuku
Guru…
Tanpamu..ku tak bisa berbuat sesuatu
tanpamu ku tak mampu
membuka mataku
Tanpamu ..ku hanyalah bagai batu
Yang hanya membisu dan tak laku
terdampar kesana kemari laksana sampah terurai kutu
Guru..
terimalah simbah simpuhku
Tiad hal yang bisa ku persembahkan padamu
Mungkin ini hanyalah tetesan kata tak bermakna bagimu
Terimaksih Guru
Terimakasih
Terimakasih
Hanya itu yang dapat ku sembahkan padamu.
Semoga Allah Membalas segala jasamu.
Sangat baguss I love my teacher
Bagus puisi….. Cuman kurangg enak
Puisi adalah satu bentuk ekspresi untuk menumpahkan pikiran dan perasaan kita dengan menggunakan kata-kata yang indah. Tarima kasih.
Iya pak, insya allah saya akan membuat, namun mohon maa karena pasti banyak kekurangan.terimakasih atas suportnya.
puisinya bagus sekali…..
aku sangat tersanjung
Apakah Anda seorang guru? Guru apa, dimana? Masih banyak sekali yang ingin saya tanyakan. Tapi maaf ruang terbatas. Lebih baik Anda menulis apa saja, dan kirimkan ke alamat e-mail saya me@suparlan.com. Nanti akan saya edit dan kemudian saya unggah di laman pribadi ini. Eh …. tantangan untuk belajar lebih banyak. Salam.
puisi ny bgusss….
Bukan Om senang lho, tapi Opa sayang. Haa ….
aku setuju sama rizky .. puisinya sangat bagus ..
Ayo semuanya! Saya tunggu puisi Anda semua. Malah saat ini saya ingin menulis buku yang akan saya beri judul “Lihatlah Ke Bawah”, semacam bunga rampai pengalaman nyata tentang pentingnya kita melihat masalah besar di sekitar kita. Ternyata masalah kita sebenarnya jauh lebih kecil dari masalah yang ada di sekitar kita. Allah Swt telah memberikan masalah itu kepada kita, karena Allah Swt mencintai umatnya, agar masalah-masalah itu dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk menjadi orang yang sabar dalam menghadapi masalah.
Untuk rencana buku itu, saya sudah punya dua cerita. Pertama pengalaman pribadi tentang seorang mahasiswa yang tidak punya duit untuk beli buku teks. Saya berjanji akan memberikan buku itu kepadanya. Mahasiswa ini adalah mahasiswa yang rajin dan ingin berhasil dalam belajarnya.
Kedua, seorang gadis kecil Siti Yulia yang mengalami sakit kanker pada mata kanannya. Dengan tegar anak usia 9 tahun ini tidak mau dioperasi karena tidak ingin ayahnya —- yang bekerja sebagai sopir angkot —- sulit mencari duit. Sejak usia 4 tahun — ketahuan telah sakit kanker mata — sampai usia 9 tahun —- saat diundang acara Hitam Putih, tetap dengan cita-citanya yang telah digantunga setinggi langit, yakni menjadai Putri Indonesia. Siti Yulia ini diundang bersama seorang Putri Indonesia Tahun 2012. Putri Indonesia beneran ini khusus diundang oleh Deddy untuk menyematkan mahkota di rambutnya dan mengalungkan selendang juara Putri Indonesia. Dengan senangnya Siti Yulia, meski hanya secara simbolis telah dapat memenuhi cita-cita yang digantungnya di atas langit untuk menjadi Putri Indonesia. Cita-cita seorang Siti Yulia telah berhasil dicapai berkat skenario Deddy Combudzer. “Wen you have a passion, you will have a life” (Hitam Putih).
Siapa yang ingin menjadi kontributor untuk ikut menulis buku ini. Silahkan kirimkan kepada saya melalui me@suparlan.com.
Ehhh. lucu ya kalimat yang digunakan. Thanks ea dek! I can not write in your special language. Eureka!
Thanks Ea Om. .
Bukan Om senang lho, tapi Opa sayang. Haa ….
Nue Akn Q Baca Kan Untuk Hari Guru Nnti. .
Ohhh sangat senang mendengarnya. Salam.
Oh … alangkah merdunya suara Anda nanti katika Anda berdeklamasi …. tentang guru.
puisinya sangat bagus
Terima kasih. Puisi dari, oleh, dan untuk guru, serta untuk semua. Anda pasti bisa menulis puisi yang lebih bagus. Silahkan tulis, kirim kepada saya, dan akan saya muat dengan menyebutkan siapa penulisnya.