1. Acara YKS hilang di televisi. Banyak orang menangisinya dengan decak kecewa. Muncul pula acara Hafiz Indonesia di televisi yang menghadirkan para hafiz anak-anak dan oleh karena itu banyak pula orang-orang yang mengangis dengan decak kagum dan bangga.
2. Secara tidak sengaja, saya telah membuka yutube dengan sesi tayangan ulang acara Hafiz Indonesia yang menampilkan dua hafiz anak-anak, antara Musa, anak usia 5 tahun 10 bulan dari Bangka, dan Adi usia baru 4 tahun, yang berasal dari Tangerang. Mereka membacakan Surat At Tariq dalam sesi battle estafet. Dalam acara ini, kedua anak-anak cerdas membacakan surat tersebut secara bergantian. Semua penonton memberikan aplaus terhadap dua hafiz anak ini, dan berdecak mengaguminya. Ketika seorang juri diminta untuk memberikan komentar kepada hafiz anak ini, Ustadz Abi turun mencium tangan Musa. Ketika ditanya komentarnya tentang Musa, beliau mengatakan “Saya tidak punya bahasa”, kecuali “subhanallah”. Semua orang berdecak kagum dan meneteskan air mata kebanggaan terhadap Musa dan Adi. Juri Ustaz Abi pun menjelaskan tentang salah satu kehebatan Al-Quran, karena menjadi satu-satunya kitab suci yang dapat dihafalkan.
3. Musa ternyata telah dapat menghafal 29 juz. Kurang satu juz lagi. Musa telah dapat menghafal 29 juz Al-Quran. Sedang Adi masih sangat kelihatan sifat kekanak-kanakannya, seperti duduk di lantai, dan memegang-pegang baju pembawa acara Irfan. Sungguh luar biasa, kita ternyata harus belajar banyak dari kemampuan anak-anak ini yang sebenarnya masih berusia balita. Secara teoritis, usia balita dikenal sebagai usia keemasan (the golden ages) yang mengalami perkembangan kecerdasan secara optimal. Kecerdasan dalam usia ini bukanlah hanya kecerdasan intelektualnya, tetapi juga kecerdasan komprehensif.
4. Masih banyak anak-anak Indonesia yang tampil dalam acara ini. Salah satunya adalah seorang anak dari Pekanbaru bernama Rasjid. Ibunya tidak hafal Al- Quran. Tetapi anak ini sangat cepat dalam menghafalnya, dan lebih aneh lagi, segera bisa lancar berbahasa Arab. Rasjid kebetulan memakai baju khas Arab, lengkap dengan tutup kepalanya. Ketika pembaca acara Saudara Irfan meminta komentar dari Juri Sheh Ali, dan beliau memberikan gelar Syeh untuk Rasjid dari Syeh Ali ini, dan beliau mencoba bercakap-cakap dengan menggunakan Bahasa Arab. Benar sekali! Rasjid pun menjawabnya dengan lancar dalam Bahasa Arab. Semua penonton meneteskan air mata kebanggaan yang luar biasa. Syeh Ali berharap mulai sejak ini, kita dapat menyebut nama Syeh Rasjid kepada hafiz anak bernama Rasjid dari Pekanbaru ini. Juri Syeh Ali ini menambahkan keyakinannya bahwa ketika banyak anak-anak Indonesia yang menjadi hafiz Al-Quran, Indonesia di masa depan menjadi negara yang aman, damai, dan sejahtera.
5. Pembaca Kultum yang dimuliakan Allah Swt. Marilah kita lebih sering menonton acara seperti Hafiz Indonesia ini. Hindari acara-acara lain. Penulis kultum ini tidak malu-malu menyampaikan dalam usia 65 tahun, tidak satu juz pun yang telah dihafalkan. Ya Allah Swt, ampunilah diriku ini.
6. Ketika membuka bagaimana komentar pembaca Yutube tentang kehebatan anak-anak Indonesia, ternyata sebagian besar telah mengucapkan subhanallah, dan saya pun menambahkan kometar sebagai berikut: “Masihkan kita semua meragukan akan datangnya generasi Qurani dan khususnya generasi emas Indonesia? Pendidikan yang berkualitas adalah kunci utamana untuk dapat membuka lebar-lebar pintu datangnya generasi qur’ani itu. Sekali lagi, marilah kita ucapkan “Subhanallah”. Amin.
Tags: Hafiz
Popular Posts
Other Posts
Puisi Untuk Guru
*** Mengajar berarti belajar lagi (Oliver Wendell Holmes) Guru biasa memberitahukan Guru baik menjelaskan Guru ulung memeragakan Guru…
Gerakan Membaca Al-Qur’an Digital (GMAD)
*** Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan; Dia telah mencipakan manusia dari…
Deklarasi Penuntasan Program Wajar
Akhir tahun 2008 merupakan tahun penuntasan program wajib belajar pendidikan…
Hardiknas 2015: Acara yang (Ter) Dilupakan?
Oleh Suparlan *) *** Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.…
Kultum 9: Etos Kerja Ada Di Mana?
1. Jika kita mau membanding-bandingkan, katakan, antara Indonesia dan Korea, maka konon etos kerja orang Korea lebih tinggi…
Masuk Islam Gara-gara Celana Dalam
Pembaca pasti tahu tentang Negeri Paman Sam. Negeri ini menyebut…