Oleh: Suparlan *)
Indonesia memang menjadi negara kepulauan terbesar di dunia. Kita harus bersyukur, karena itu rahmat yang terbesar juga bagi negeri ini. Indonesia menjadi negeri Muslim terbesar di dunia. Alhamdulillah. Kenyataan ini tentu tidak dapat menutup mata siapa pun, termasuk PBB dan negara mana pun di dunia.
Bak gayung bersambut, tulisan ini sebagai respon terhadap syair lagu yang telah diciptakan oleh Bapak Dadang Adnan Dahlan, mantan Ketua Komite Sekolah SDN Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, yang telah memperoleh anugerah rekor MURI sebagai sekolah yang memiliki lagu terbanyak tentang sekolahnya. Semua itu berkat kerja sama sinergis antara sekolah dengan komite sekolahnya. Tiada kata yang dapat diucapkan kecuali Alhamdulillah dan Alhamdulillah.
Dalam tulisan sebelumnya, saya menyatakan bahwa bagi beliau, semuanya dapat dicipta menjadi lagu. Apa saja. WC sekolah yang bersih menjadi lagu. Apa lagi dengan halaman sekolah dan para gurunya yang menjadi suri tauladan bagi para siswanya. Pokoknya semuanya dan apa saja dapat diciptakan menjadi lagu. Baginya lagu adalah kehidupan. Saya teringat ungkapan John Dewey tentang pendidikan. Education is not a preparation of life, but it is life itself. Pendidikan adalah bukan persiapan untuk kehidupan, tetapi pendidikan adalah kehidupan itu sendiri. Persih sama dengan ungkapan John Dewey tentang pendidikan tersebut, lagu memang sama dengan kehidupan. Memang suatu ketika kita memang dapat menyanyi dengan merdu, tetapi ketika yang lain, kita harus dapat menyanyikan lagu yang pilu. Mudah-mudahan tidak sepilu Dewan Pendidikan Nasional, yang sampai saat ini belum juga dapat dibentuk. Padahal Dewan Pendidikan Nasional adalah amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Ketika Menteri Anies Baswedan menyampaikan kepada dunia pendidikan di negeri ini, beliau mengingatkan bahwa peserta didik harus dibekali dengan tiga Bahasa, yakni Bahasa Daerah, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Ternyata, pada tanggal 24 Oktober 2015, PBB telah meresmikan 6 (enam) lingua franca internasional, yakni Mandarin, Inggris, Spanyol, Prancis, Arab, dan Rusia, terutama berdasarkan urutan banyaknya pengguna Bahasa tersebut. Lalu, bagaimana dengan Bahasa Indonesia? Padahal, berdasarkan jumlah penduduknya, Indonesia merupakan negara terbesar kelima jumlah pendidiknya, yakni 1) RRC, 2) India, 3) USA, 4) Rusia, dan 5) Indonesia. Bahasa Spanyol menggeser kedudukan Indonesia karena Spanyol pernah menyuasai negara-negara benua Amerika Selatan. Tetapi, Indonesia tidak pupus harapan, karena Bahasa Indonesia memang pantas menjadi Bahasa yang banyak digunakan di dunia. Itulah sebabnya, Bapak Dadang Adnan Dahlan mencoba bernyanyi sendiri untuk mengusulkan agar Bahasa Indonesia dapat melengkapi menjadi tujuh Lingua Franca Internasional dengan sebutan MISPARI, singkatan dari 1) Mandarin, 2) Inggris, 3) Spanyol, 4) Prancis, 5) Arab, 6) Rusia, dan 7) Indonesia. Berikut ini adalah sair lagu karya beliau berjudul Tujuh Bahasa Resmi PBB. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, insyaallah irama lagunya akan segera dapat kita dengarkan.
BAHASA RESMI PBB KETUJUH *)
Karya Dadang Adnan Dahlan
Anda tahu PBB atau UNO
Itu Perserikatan Bangsa-Bangsa
Dorong kerja sama ‘sluruh dunia
Hari jadi dua puluh empat Oktober
Dukung cita-cita luhur bersama
Bahasa Indonesia yang “ketujuh”
Bahasa resmi putusan PBB
Lingua franca internasional
Pergunakan dengan baik dan benar
Karunia bahasa Indonesia
Bahasa ibu: bahasa daerah
Jati diri bangsa Indonesia
Songsong masa depan “MISPARI”
Enam bahasa resmi dunia PBB
Mandarin, Inggris, Spanyol, Prancis
Arab, Rusia, serta Indonesia
Jatinangor, 9 Juli 2015/ 22 Ramadhan 1436
*) Revsisi tulisan terdahulu (ke-2)
Penulis berharap mudah-mudahan, syair lagu tersebut juga dapat menjadi pemantik upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Hikmah tersebut mudah-mudahan juga menjadi berkah di bulan Puasa Ramadhan 1436 H ini. Insyaallah, Amin yarobbal alamin.
*) Laman: www.suparlan.com; Surel: me@suparlan.com.
Jakarta, 9 Juli 2015.
3 Komentar. Leave new
Pada saat saya mengikuti Program Musim Panas tahun 2005 yang diselenggarakan oleh Universitas Complutense, Madrid dikatakan bahwa jumlah peminat bahasa spanyol di Nigeria per kelas 250 murid. Barometer ini menjadi perhatian bagi pemerintah Spanyol untuk memberikan “bantuan” seperti memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengikuti program beasiswa.
Di tahun 2013-2016 trend bahasa yang diminati di Indonesia a.l adalah Korea, Jepang dan Mandarin. Semoga juga harapan untk pemerintah Spanyol dapat lebih memberikan motivasi-motivasi kepada guru-guru bahasa Spanyol yang telah berdedikasi untuk kelangsungan bahasa Spanyol di Indonesia.
Terima kasih tambahan informasi Anda. Tentu Anda adalah mahasiswa tugas belajar di Madrid, dan tentu memiliki pengalaman banyak dalam bahasa asing. Mudah-mudahan bermanfaat bagi anak-anak bangsa di Indonesia. Salam, Suparlan.
TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKUM,
Mohon maaf lahir batin …
Salah satu kelebihan bahasa tulis adalah dapat mengoreksi kembali setiap tulisan yang ternyata apabila kemudian ditemukan kekurangtepatan pemilihan kata/lema/kalimat — bahkan mungkin kesalahan — seperti yang saya rasakan/temukan pada puisi di atas. Demikian pula inspirasi (dari Pak Parlan) dan masukan (koreksi) dari pembaca dapat lebih memperkaya muatan sebuah tulisan ditambah dengan penyesuaian notasi yang akan dibuat penggubah lagu.
BAHASA RESMI “KETUJUH” PBB
Karya Dadang Adnan Dahlan
Jelajahi badan dunia PBB
UN: Perserikatan Bangsa-Bangsa
Hari jadi dua (puluh) empat Oktober
Wahana kerja sama (dan) perdamaian
Dukung cita-cita luhur bersama
Bahasa Indonesia mendunia
Bahasa resmi ketujuh PBB
Lingua franca internasional
Pergunakan dengan baik dan benar
Karunia bahasa Indonesia
Bahasa ibu: bahasa daerah
Jati diri bangsa Indonesia
Songsong masa depan “MISPARI”
Tujuh bahasa pergaulan dunia
Mandarin, Inggris, Spanyol, Prancis
Arab, Rusia, lalu … Indonesia
Jatinangor, 22 Juli 2015/ 6 Syawal 1436 H