1. Dalam banyak ceramahnya yang sejuk itu, Aa Gym sering membicarakan tema senyum. Tiga S artinya SENYUM, SAPA, DAN SALAM. Sebagai contoh, tema ceramah Aa Gym tentang ini sesungguhnya membahas tema humanisme atau kemanusiaan. Sesama umat manusia, kita harus saling berkasih sayang, karena Allah Swt adalah Sang Maha Pengasih. Itulah sebabnya ketika bertemu muka dengan sesama, sebaiknya kita saling menegur dan tersenyum. Senyum adalah sadhaqah yang tak ternilai harganya, dan tidak memerlukan biaya sesen pun. Setelah itu, saling bertegur sapalah, dan kemudian mari kuta ucapkan salam: “Assalamu ‘alaikum”, maka jabablah paling tidak sama, atau akan lebih baik apabila dijawab yang lebih lengkap ”Alaiikumussalam warrahmatullahi wabarokatuh” Inilah standar ucapan persaudaraan umat Islam yang harus dijunjung tinggi dalam tata pergaulan umat mana pun.
2. Allah Swt menciptakan manusia sebagai mahluk yang tertinggi derajatnya. Satu-satunya faktor yang menyebabkan ketinggian derajat tersebut adalah kemampuan dalam melakukan olah pikir, hati, dan tangannya, yang sering disebut sebagai 3 H’s (head, heart, and hand). Dengan ketiga daya tersebut, manusia dikenal sebagai mahluk sosial, yang tidak akan bisa hidup sendirian, tanpa berinteraksi dengan manusia yang lain. Untuk melaksanakan interaksi sebagai mahluk sosial inilah, manusia perlu menggunakan media komunikasi, baik melalui komunikasi langsung, maupun berkomunikasi verbal (kata-kata) dan visual. Melalui media komunikasi tersebut, sekali lagu media pengantar yang sangat universal adalah SENYUM yang harus mengawalinya, dan senyum juga kita harus mengakhirinya. Tersenyum adalah suatu tindakan yang paling mudah, paling sederhana, paling murah dan paling menyenangkan di dunia. Setidaknya, ada lima manfaat senyum dalam kehidupan:
3. Pertama sebagai shadaqah tanpa dimungut biaya sepeser pun. Demikian juga dengan segera membalas senyuman. Oleh karena itu, tersenyum termasuk dalam kategori ibadah. Jika senyum itu kemudian diikuti dengan salam, itu berarti juga telah memperoleh do’a. Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu”
4. Kedua, senyum membuat sehat dan awet muda. Betapa tidak? Kerut-mengerut wajah karena marah akan menjadi pekerjaan terberat dibandingkan dengan pekerjaan berat apa pun. Bahkan, dengan tersenyum pekerjaan seberat apa pun akan menjadi lebih ringan. Dengan tersenyum, urat-urat dalam tubuh kita menjadi lebih rilek. Raut muka juga menjadi lebih muda. “Dibutuhkan tujuh puluh dua otot untuk berkerut, tetapi hanya tigabelas otot untuk tersenyum.” (Anonim http://www.akuinginsukses.com).
5. Ketiga, dengan tersenyum akan menjadi lebih bahagia. Dengan membiasakan tersenyum, di dalam tubuh Anda akan terjadi reaksi-reaksi kima yang akan membuat Anda merasa bahagia.
6. Keempat, dengan tersenyum akan menjadi kunci untuk membuka kerja sama dengan orang lain, misalnya menyelesaikan masalah bersama yang sedang dihadapi, menjalin kerja sama dan kolaborasi. Semuanya akan berjalan lancar dimulai dengan senyuman.
7. Kelima, sebagai gerbang awal untuk berfikiir positif. Jika Anda tersenyum, butir-butir pikiran positif akan terbuka dan butir-butir pikiran negatif akan tertutup. Subhanallah.
8. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam sentiasa tersenyum dalam suasana apa pun, dan memberi salam kepada setiap muslim yang ditemuinya. Jika kita ingin menjadi pengikutnya yang setia, marilah kita sering tersenyum dan memberi salam. Amin.
Sumber: Disarikan dari beberapa sumber.
Popular Posts
Other Posts
Garuda Pancasila
Oleh: Suparlan *) PENDAHULUAN Republika, Rabu, 3 Agustus 2016, Dr. (Hc) Zulkifli Hasan, SE, MM, Ketua MPR…
Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan bukanlah sebagai proses persiapan kehidupan, tetapi pendidikan adalah kehidupan…
Deklarasi Penuntasan Program Wajar
Akhir tahun 2008 merupakan tahun penuntasan program wajib belajar pendidikan…
Alumni Geografi 1969: Satu Proyek Kebahagiaan
Oleh: Suparlan *) Entah tanggal dan bulan berapa persisnya. Tapi tahunnya antara 2014-an – 2015-an. Tiga kali pertemuan…
Kapan Kita Merdeka Lagi?
Oleh: Suyanto Merdekanya negara dan bangsa yang pertama kali telah kita nikmati Merdekanya negara dan bangsa dari…