Oleh: Suparlan *)
Acara wisuda pasca sarjana, sarjana, dan diploma III pada Hari Rabu, 9 September 2015 luar biasa. Hebat. Bukan karena jumlah wisudawannya yang banyak. Bukan pula jumlah mahasiswa barunya yang lumayan banyak jua. Tulisan singkat ini fokus pada yel-yel yang mulai diucapkan dengan gegap gempita oleh Ketua Dewan Pembina dan dilanjutkan oleh mahasiswa dan seluruh undangan.
Merdeka Ampera
Dalam pidato pengarahan dari Kedua Dewan Pembina, beliau mengajak mahasiswa dan seluruh undangan untuk mengucapkan yel merdeka ampera. Ketika Ketua Dewan Pembina Universitas Tama Jagakarsa meneriakkan “merdeka” maka mahasiswa dan seluruh undangan mengucapkan “ampera”. Yel-yel merdeka-ampera tersebut diucapkan dengan gempita. Dimulai oleh Ketua Dewan Pembina. Kemudian diikuti oleh mahasiswa dan undangan lainnya. Masing-masing diucapkan dalam tiga kali. Sapta Marga banget. Karena kemerdekaan yang dicapai oleh seluruh anak bangsa Indonesia tercinta bertujuan untuk memenuhi amanat penderitaan rakyat bangsa Indonesia. Kemerdekaan Indonesia secara lengkap sebenarnya untuk mencapai empat tujuan negara, sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai berikut:
UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
PEMBUKAAN
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian dari pada itu, untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Untaian rumusan Pembukaan UUD 1945 tersebut secara khusus ditulis secara khusus. Kita berharap dokumen Pembukaan UUD 1945 tersebut menjadi landasan kokoh bagi upaya membangun bangsa dan negara Indonesia. Keempat tujuan negara tersebut adalah:
1. Melindungi segena bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
2. Memajukan kesejahteraan umum;
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sisial.
Lamegogo
Jika NKRI dasar negara PANCASILA dan yel MERDEKA-AMPERA, maka Universitas Tama Jagakarsa juga memiliki yel LAMEGOGO. Jika NKRI memiliki PANCASILA yang dapat diperas menjadi TRISILA, dan diperas menjadi EKASILA, yakni gotong royong. Maka Universitas Tama Jagakarsa juga memiliki TRISULA: BERANI, JUJUR, dan PANTANG MENYERAH, dan diperas menjadi EKASULA: IKHLAS.
Sahabat dosen Universitas yang berasal dari Bapak menyatakan bahwa Lamegogo itu makna umum di kalangan masyarakat adalah IKHLAS. Ikhlas itu menerima ketentuan Allah lahir dan batin. Ukurannya Allah. Yang tahu ikhlas atau tidak hanyalah diri kita dan Allah. Luar biasa dalam Surah Al Ikhlas tidak memiliki kata ikhlas, melainkan kata Allah, Allah, dan Allah. Makna Lamegogo itu 80% benar. Tetapi agar maknanya mendekati 100% benar, makna Lamegogo itu memiliki tiga sula utama, yakni (1) BERANI, (2) JUJUR, dan (3) PANTANG MENYERAH atau KERJA KERAS. Ketiga pilar itulah yang menjadi TRISULA LAMEGOGO.
Benar, EKASULA LAMEGOGO adalah IKHLAS. Dapat dijabarkan menjadi TRISULA LAMEGOGO, yakni BERANI, JUJUR, dan PANTANG
MENYERAH.
Gegap gempita yel Universitas Tama Jagakarsa saat acara Widuda IX memang luar biasa. Saya salut kepada Dekan Fakutas Hukum yang telah mendesain yel tersebut, membangkitkan motivasi mahasiswa agar menjadi mantap dalam menuntut ilmu di Universtas Tama Jagakarsa.
Sekali lagi, saya salut kepada keluarga besar Tama Jagakarsa. Luar biasa. Apalagi diawali dengan kalimat “Meskipun langit akan roboh”, “Meskipun tsunami akan meluluhlantakkan bumi” dan “Selama bumi masih dihuni oleh yang namanya manusia”, kemudian disusul dengan ucapan “Universitas Tama Jagakarsa Jaya”. Yel Universitas Tama Jagakarsa ditutup dengan ucapan yang paling gempita: U-TA-MA-JA-GA-KAR-SA- JA-Ya, dengan menepuk data ganti berganti.
Yel tersebut akan lengkap jika ditambah dengan LAMEGOGO. Yel ini merupakan kesatuan jiwa. Ucapkan dengan gempita LAM dengan mengepalkan tangan kiri tinggi-tinggi. Kemudian ucapkan dengan gempita GOGO dengan menyatukan tangan
kanan ke dalam tangan kiri.
*) Laman: www.suparlan.com; Surel: me@suparlan.com.
Depok 10 September 2015.