Puisi

Tsunami di Dewan Pendidikan Provinsi BABEL

127 views
Tidak ada komentar

Oleh: Suparlan *)

Ketika Jakarta menginjak senja

Datanglah tergopoh-gopoh seorang tua

Yang tidak lain adalah seorang ketua Dewan Pendidikan

Dari provinsi yang masih muda

Bangka Belitung tercinta.

 

Setelah tegur sapa sebagaimana biasa

Segera keluarlah ucapan ‘tsunami, tsunami”

Maksudnya ternyata pengurus Dewan Pendidikan

Telah didemisioner oleh Gubernur, seorang punggawa berkuasa

Entah karena sebab apa

Atau mungkin karena ekses politik pilkada

Atau karena memang rendahnya kinerja

 

Sungguh jadi ngeri dibuatnya

Tanpa prosedur sebagaimana biasa

Tanpa dipangil dahulu untuk diberitahu

Tanpa pesan-pesan sebagai peringatan

Terbitlah ESKA bak titah sang raja

Putuslah sudah ibarat cerai dengan talak tiga.

 

Lalu apa lagi

Inilah tsunami yang telah terjadi di negeri sendiri

Tsunami yang menerpa organisasi

Yang baru berumur sepuluh tahun lagi

 

Peristiwa ini hendaklah menjadi bahan pelajaran

Bagi pengurus Dewan Pendidikan yang akan dibentuk kemudian

Juga bagi Dewan Pendidikan yang lain agar menjadi pengalaman

Bahwa kinerja organisasi harus dijadikan ukuran

Dalam pelaksanaan peran dan fungsi Dewan Pendidikan

 

Yang telah terjadi biarlah terjadi

Menjadi bahan instrospeksi diri

 

Itulah kehidupan kawan

Tidak ada yang tidak berubah kecuali kata perubahan

Selamat jalan kawan-kawan

Akhir jabatan di Dewan Pendidikan

Bukanlah akhir perjuangan

Teruslah berbakti untuk pendidikan.

 

*) Setetes curahan hati, dengan permohonan maaf jika kurang berkenan.

 

Jakarta, 20 Oktober 2012.

Related Articles

Tak ditemukan hasil apapun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Popular Posts

Other Posts