Artikel

Kata Pengantar Buku Pembelajaran Tematik Integratif

174 views
Tidak ada komentar

Untuk mendukung penerapan Kurikulum 2013, penulis sedang menulis naskah buku bertajuk Pembelajaran Tamatik Integratif (PTI) atau Integrative Thematic Instruction (ITI). Naskah buku ini sudah mendekati selesai. Berikut ini adalah rencana Kata Pengantarnya. Sebagai bahan informasi awal tentang buku tersebut, rencana kata pengantarnya penulis muat terlebih dahulu dalam laman pribadi ini, sekaligus sebagai bahan informasi kepada penerbit yang berminat untuk menerbitkan buku ini.

KATA PENGANTAR

Salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan adalah kegiatan belajar mengajar (KBM) atau teaching and learning activities, yang juga sering disebut sebagai kegiatan instruksional (instructional activities) atau kegiatan interaksi edukatif. Kegiatan belajar juga merupakan salah satu standar dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan. Kotak hitamnya (black box) ada di ruang kelas. Demikianlah pendapat dan keyakinan para ahli tentang kunci utama upaya peningkatan mutu pendidikan. Kualitas kegiatan belajar mengajar yang terjadi di ruang kelas ini akan ditentukan oleh kualitas sosok yang berada yang berada di depan papan tulis di ruang kelas tersebut. Siapa dia? Tidak lain adalah guru atau pendidik. Oleh karena itu, maka akhirnya upaya peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru menjadi faktor yang paling menentukan untuk memecahkan masalah kualitas pendidikan.

Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal, para guru telah memiliki 4 (empat) standar kompetensi guru (SKG), yang meliputi: 1) kompetensi pedagogis, 2) kompetensi profesional, 3) kompetensi pribadi, dan 4) kompetensi sosial. Salah satu indikator penting dalam kompetensi profesional tersebut, guru harus memiliki kemampuan untuk dapat merancang dan sekaligus melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik.

Kemampuan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar merupakan kemampuan esensial dan aktual terjadi di dalam dan di luar kelas. Dalam standar proses pengajaran dan pembelajaran, kegiatan belajar mengajar meliputi tiga kegiatan yang saling kait mengait, yakni 1) kegiatan pendahuluan, 2) kegiatan inti, dan 3) kegiatan penutup. Sering kali kita menganggap bahwa kegiatan pendahuluan dan kegiatan penutup sebagai kegiatan yang sepele. Padahal kegiatan pembukaan merupakan pembuka jalan untuk kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar secara keseluruhan. Sementara kegiatan penutup sebagai kegiatan “pemukul gong” untuk mengambil kesimpulan dan melakukan refleksi atau penilaian diri apakah kegiatan belajar mengajar yang baru dilaksanakan telah dapat mencapai hasil belajar (student achievement) yang diharapkan atau belum. Sementara kegiatan intinya minimal meliputi 3 (empat) kegiatan inti yang meliputi 1) eksplorasi, 2) elaborasi, dan 3) konformasi.

Buku yang Anda baca kali ini menjelaskan tentang keseluruhan kegiatan belajar mengajar, mulai dari ‘membuka pelajaran’ sampai dengan menutupnya. Kegiatan membuka pelajaran terkenal dengan kegiatan yang sering disebut ‘appersepsi’ atau kadang dikenal dengan ‘set induction’ atau juga dikenal dengan ‘anticipapatory set’. Dalam kegiatan yang senada, misalnya dalam kegiatan pelatihan atau training, ada istilah lain yang dikenal dengan ‘introduksi’ atau ‘ice breaking’. Meski istilah tersebut kelihatannya berbeda atau berlainan, namun sebenarnya memiliki makna yang sama, dan sebut saja dengan ‘membuka pelajaran’. Selain itu, buku ini juga akan menjelaskan tentang manfaat atau kegunaan fase ‘membuka pelajaran’ yang merupakan bagian dari keseluruhan proses pengajaran dan pembelajaran. Lebih penting dari semua itu, yang menjadi inti buku ini adalah contoh-contoh yang dapat dipraktikkan dengan mudah untuk ‘membuka pelajaran’. Tentu saja, contoh-contoh dalam buku ini bukan merupakan contoh yang mempunyai harga mati. Contoh-contoh dalam buku ini dapat dikembangkan lebih lanjut oleh para guru, dan bahkan diperkaya dengan subtansi yang lebih bervariasi agar menjadi lebih menarik dan berisi.

Contoh-contoh yang dipaparkan dalam buku ini memang diambil dari berbagai sumber, baik dari buku ataupun dari sumber intenet yang ternyata dapat menjadi sumber yang tak kunjung kering karena berasal dari teori dan praktik yang berasal dari jutaan umat dengan pemikiran dan pengalamannya masing-masing. Selain itu, contoh-contoh tersebut berasal dari pemikiran dan pengalaman penulis selama menjadi puluhan tahun menjadi guru dan penatar dalam berbagai kegiatan penataran di tingkat lokal maupun tingkat nasional. Semua pemikiran dan pengalaman tersebut akan sayang untuk tidak dituliskan menjadi buku, karena gema kata-kata yang dituliskan akan jauh lebih merdu suaranya jika kita dibandingkan dengan kata-kata yang diucapkan saja. Bud Gardner memberikan keyakinan kepada kita bahwa “when you speak, your words echo only across the room or down the hall. But when you write, your words echo down the ages”. Keyakinan tentang pentingnya menulis dibandingkan dengan hanya sebatas mengatakan itulah yang telah mendorong penulis untuk berusaha menulisnya dalam buku ini.

Dibandingkan dengan buku-buku lain yang pernah terbit sebelumnya, buku ini memang termasuk keluarga besar dari buku-buku tersebut, yakni: 1) mencerdaskan kehidupan bangsa: dari konsepsi sampai dengan implementasi, 2) guru sebagai profesi, 3) menjadi guru efektif, 4) membangun sekolah efektif, dan 5) tanya jawab pengembangan kurikulum dan materi pembelajaran. Oleh karena itu, jika membaca buku ini akan menjadi lebih komlit lagi jika pembaca dapat membaca buku-buku tersebut sebagai “prior knowledge”. Anggota keluarga besar buku-buku tersebut masih akan disusul dengan terbitnyya buku-buku yang penulis sebgai sebagai “sekeluarga’. Insyaallah.

Penulis berharap mudah-mudahan buku ini dapat menjadi tambahan pengetahuan yang dapat memperluas wawasan para guru. Selain itu juga dapat pengetahuan prakti yang dapat diterapkan, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Ruang kelas merupakan “the only black box” yang menjadi faktor penentu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita. Amin.

                                                                                                Depok, Mei 2013.

Related Articles

Tak ditemukan hasil apapun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Popular Posts

Other Posts